Karhutla 2019, Swasta Diminta Ikut Padamkan Titik Api

Foto: Ilustrasi Karhutla (Net)

LancangKuning.Com, PEKANBARU - Langkah penanganan dan antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan (karhutla) terus menjadi perhatian bersama. Selain dari instansi terkait, pihak swasta juga diimbau ikut melakukan langkah pemadaman di lokasi.

Kapolsek Kuala Kampar, AKP Syafnil Tanjung dan Kepala BPBD Pelalawan, Hadi Pinandio menyampaikan terimakasih atas bantuan dari perusahaan PT SPA (Mitra APP Sinar Mas) dalam penanganan karhutla di Hutan Desa Serapung. Begitu juga membantu pemadaman yang sedang berlangsung oleh PT Arara Abadi di Teluk Meranti Kabupaten Pelalawan.

"Kita mendapat informasi bahwa ada titik api di luar konsesi perusahaan, tim darat dari perusahaan dan Helikopter Water-bombing APP Sinar Mas turun membantu memadamkan di lokasi tersebut,” imbuhnya, Selasa (20/8/2019).

Baca Juga: Cara Menolak Tawaran Kerja yang tidak Diminati Dengan Sopan

Hadi menambahkan, dari lembaga manapun, jika terpantau titik api, baik dekat konsesi maupun desa sekitarnya, sesuai komitmen beberapa bulan lalu punya kewajiban membantu pemadaman. Bagi perusahaan yang membantu pemadaman kita apresiasi.

“Tanggung jawab ini tidak hanya perusahaan tapi juga masyarakat. Mari kita bersama mengantisipasi dan menangani karhutla,” imbuh Hadi.

Sementara itu Tim Regu Pemadam Kebakaran (RPK) PT SPA (APP Sinar Mas), dibantu Heli Superpuma APP Sinar Mas membantu pemadaman Karhutla di luar Konsesi. Hal ini dilakukan di Kawasan Hutan Desa yang berbatasan antara Desa Serapung Kecamatan Kuala Kampar dan Desa Pulau Muda Kecamatan Teluk Meranti Kabupaten Pelalawan.

Menurut Budi Mulya Distrik Manager PT SPA menjelaskan, pihaknya telah kirimkan personil lima regu (47 orang) pemadaman lengkap dengan peralatan.

Baca Juga: Cara Cepat Menghafal Al Quran untuk Remaja

“Saat bersamaan dengan turunnya tim darat ini juga, kita melakukan pemadaman melalui udara menggunakan Heli Superpuma," paparnya, mengutip mediacenterriau.
“Memang kondisi areal sangat rawan, disamping cuaca panas dan sudah lebih 1 minggu tidak hujan, serta hembusan angin relatif kencang karena dekat dengan pinggiran laut di Semenanjung Kampar," tambah Budi lagi. (LKC)