Anak Palestina Alami Luka Tembak oleh Israel

Daftar Isi

    Sumber Foto: AFP

    LancangKuning.Com, TEPI BARAT – Sebuah video yang memperlihatkan kepanikan warga Kota Kaft Qaddum di Tepi Barat beredar. Salah satu warga dalam video itu terlihat menggendong seorang anak laki-laki yang diketahui bernama Abdul Rahman Yasser Shtewi (10). Anak itu mengalami luka di kepala akibat tembakan yang dilepaskan pasukan Israel pada Jumat (12/7).

    Kekerasan oleh Israel terus berlanjut. Kali ini, bocah berusia 10 tahun bernama Shtewi mengalami luka tembak di kepala. Akibatnya, ia harus dilarikan ke rumah sakit dan kini kondisinya kritis.

    Dilansir dari Kantor Berita AFP, Kementerian Kesehatan Palestina mengonfirmasi bahwa Shtewi kini kondisinya kritis. Luka di bagian vital itu membuat kondisi kesehatannya sangat parah.

    Tembakan yang mengenai Shtewi merupakan bentuk serangan yang dilancarkan Israel kepada warga palestina di Kafr Qaddum, Tepi Barat, yang melakukan unjuk rasa setiap Jumat. Aksi ini merupakan bentuk protes warga atas blokade yang dilakukan Israel bertahun-tahun di wilayah Palestina.

    Serangan yang dilakukan Israel tersebut merupakan cara untuk membubarkan massa. Mereka menggunakan kekerasan dengan peluru baja berlapis karet hingga bom molotov.

    Di lokasi lain, tepatnya di Jalur Gaza Utara seorang warga di sana dilaporkan meninggal dunia. Mahmoud al-Adham (28) ditembak pasukan Israel di pagar timur kota Beit Hanoun. Adham dan ratusan warga Palestina lainnya pada Jumat (12/7) itu melakukan aksi The Great Return March yang rutin dilakukan tiap hari Jumat.

    Kementerian Kesehatan Gaza mengabarkan, Adham meninggal beberapa jam setelah dibawa ke rumah sakit. Ia dibawa ke Rumah Sakit Indonesia yang ada di Kota Beit Lahiya karena luka tembak. (LKC)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Anak Palestina Alami Luka Tembak oleh Israel
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar