Daftar Isi

Ilustrasi
LANCANGKUNING.COM,Jakarta – Seorang nelayan bernama Supri (54) di Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara (Sultra), nyaris meregang nyawa setelah diterkam seekor buaya berukuran sekitar enam meter. Berkat keberanian dan refleks cepat, korban berhasil selamat dengan cara menusuk mata buaya tersebut.
Peristiwa mencekam itu terjadi di pinggir pantai Desa Terapung, Kecamatan Mawasangka, Kabupaten Buton Tengah, pada Sabtu (27/12) sekitar pukul 20.00 Wita. Saat kejadian, Supri baru saja pulang melaut dan hendak mengikat perahunya di sebuah tiang di tepi pantai.
Kapolsek Mawasangka, Iptu Kamaludin, mengatakan korban tidak menyadari keberadaan buaya yang bersembunyi di sekitar lokasi. Ketika berdiri di samping perahu, buaya tersebut tiba-tiba menerkam betis korban dan menyeretnya ke dalam air.
“Korban sepulang dari melaut diterkam saat mau mengikat perahunya. Buaya langsung menggigit betis dan menarik korban ke laut,” ujar Kamaludin dikutip dari detik.com
Menurut Kamaludin, korban sempat diputar-putar oleh buaya di dalam air. Meski dalam kondisi terancam, Supri masih sadar dan berusaha bertahan. Pada saat kritis itu, rekan korban yang berada di sekitar lokasi berteriak memberi arahan agar Supri menusuk mata buaya.
“Korban mendengar temannya berteriak menyuruh mencolok mata buaya. Setelah itu korban melakukannya hingga buaya melepaskan gigitan di betis,” jelas Kamaludin.
Namun serangan belum berhenti. Buaya tersebut kembali menerkam lengan korban. Supri kembali melawan dengan sisa tenaga hingga akhirnya buaya kembali melepaskan gigitannya dan menjauh.
Setelah berhasil melepaskan diri, korban segera dievakuasi oleh dua orang temannya ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan medis. Akibat kejadian tersebut, Supri mengalami luka gigitan di bagian betis dan lengan.
Pihak kepolisian mengimbau warga, khususnya nelayan, agar meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di sekitar pantai dan muara sungai, terutama pada malam hari. Wilayah pesisir di Buton Tengah diketahui merupakan habitat buaya, sehingga risiko serangan dapat meningkat jika tidak berhati-hati.
Hingga kini, aparat setempat masih berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengantisipasi potensi serangan buaya susulan di wilayah tersebut.(rie)







Komentar