Harimau Sumatera Mati dalam Perawatan di PRHS Dharmasraya

Daftar Isi

    PEKANBARU-Harimau sumatera yang terkena jerat pemburu di areal eks Hak Pengusahaan Hutan (HPH) Desa Sangar, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan,  Maret lalu mati dalam perawatan di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatra (PRHS) Dharmasraya, Sumatra Barat.

    Harimau yang diberi nama Inung Rio ini, mengalami luka parah di bagian kaki depan. Bahkan, kondisinya sampai membusuk.

    Harimau jantan ini kemudian dievakuasi, dan dibawa ke PRHS untuk menjalani pengobatan oleh tim medis. Namun, tiba-tiba kabarnya begitu mengejutkan, harimau dengan bobot 90 kilogram ini mati.

    Kabar ini dibenarkan oleh Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, KLHK RI, Ir. Wiratno, Rabu (3/7/2019).

    "Iya (mati). Detilnya saya cek dulu ke Pak Suharyono (Kepala BBKSDA Riau) ya, biar dirilis ke media," ujarnya Rabu siang seperti dikutip dari Tribunpekanbaru.

    Bahkan, kematian harimau Inung Rio sudah sejak April 2019 lalu.

    "Iya sakit itu kabarnya, saya cek dulu ya biar dirilis," ucapnya.(rie)
     

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Harimau Sumatera Mati dalam Perawatan di PRHS Dharmasraya
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar