Fashion Show Busana Daur Ulang Ramaikan Penutupan Vegan

Foto: Fashion Show Daur ulang

LancangKuning.Com, PEKANBARU - Penampilan busana dari bahan daur ulang, ramaikan penutupan Vegan Lifestyle Good for All di lantai dasar, Mal Ciputra Seraya Pekanbaru. Acara berlangsung sejak 27 hingga 28 April ini dalam rangka memperingati Earth Day yang jatuh pada 22 April lalu.

Tak hanya penampilan busana, Seminar Kesehatan seperti proses diet sehat, serta Festival Bazar Kuliner dengan aneka jenis makanan dan minuman dengan wadah ramah lingkungan, seperti terbuat dari ubi juga turut meriahkan acara ini.

Eriyanto selaku Ketua IVS (Indonesia Vegetarian Society) Pekanbaru mengatakan dengan melihat kondisi bumi yang kini semakin memprihatinkan, sehingga kita butuh upaya yang lebih konkrit yaitu dengan cara vegan.

“Dengan jadi seorang vegan kita dapat membantu banyak hal dalam bumi ini, sosialisasi giat makan dengan upaya menghemat, harus makan sampai bersih dan mensyukuri berkah sangat diajarkan,” tutur Eriyanto, Ahad (28/04/2019).

Organisasi Vegan di seluruh Indonesia melakukan sosialisasi diisi dengan acara-acara menarik, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan sekaligus Dinas Lingkungan Hidup. Dinas Kesehatan menyampaikan sosialisasi pola makan sehat, melalui isi piringku dengan banyak makan sayur dan buah.

Dengan menjadi vegan kita memperlambat terjadinya global warming.
Widhih (36) selaku peserta fashion show dewasa nomor urut satu mengatakan dirinya suka mendaur ulang sesuatu dan senang ikut berpartisipasi memeriahkan acara ini.

“Karna suka daur ulang jadi senang bisa ikut berpartisipasi,” katanya.

Indonesia telah menyumbang sampah terbanyak di dunia pada urutan ke dua. Sehingga melalui acara ini disampaikan kepada masyarakat untuk bijak mengurangi penggunaan sampah plastik seminim mungkin.

Sekaligus mengubah mindset masyarakat mengenai daging merupakan kualitas makanan tertinggi. Meskipun tidak makan daging, ikan, udang dan lain sebagainya, kita tidak akan kekurangan gizi, dengan cara mengkonsumsi sayur dan buah yang cukup.

“Kalau makan kita sehat, tapi lingkungan tidak sehat ya sama aja,” tutup Erianto. (LKC)

Laporan: Rilis Fareza Rosita