Menapak Tilas Pelayaran Kapal Ramadan 2018

Daftar Isi

    Foto: ACT

    LancangKuning.Com, JAKARTA – Ramadan 2019 siap menyapa. Awal Mei mendatang, umat Islam di seluruh dunia akan mulai melaksanakan ibadah puasa. Berbagai hal menyambut bulan mulia juga sudah dipersiapkan.

    Tak ketinggalan Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang bersiap melayarkan Kapal Ramadan, yang membawa kebahagiaan kepada saudara sebangsa di berbagai pelosok daerah layaknya pada Ramadan tahun lalu.
    Setahun silam, Kapal Ramadan ACT berlayar dari pelabuhan di Makassar, Sulawesi Selatan dengan menempuh tujuan akhir di Kupang, Nusa Tenggara Timur.

    Pelayaran yang membawa misi kemanusiaan tersebut berlangsung selama sekitar sepekan. Walau tujuan akhir Kapal Ramadan adalah Kupang, terdapat dua titik yang menjadi labuhan sementara. Ialah Labuan Bajo di Manggarai Barat serta Kabupaten Alor, Provinsi NTT.

    Di dua lokasi itu, Kapal Ramadan menurunkan sebagian muatannya. Puluhan relawan dari Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) dan ribuan paket pangan diturunkan di setiap titik pemberhentian.

    Baca Juga: Global Wakaf ACT Hasilkan Minyak Atsiri 175 kg dalam Setahun

    Selanjutnya, relawan ini yang akan mengantarkan paket pangan kepada penerima manfaat yang tersebar di pelosok daerah. Primus, warga Desa Nampar Sempang, Kecamatan Sambi Rampas, Manggarai Timur misalnya.

    Ia menjadi salah satu relawan ACT yang mengantarkan paket pangan ke wilayah Manggarai Barat. “Dari sini (Pelabuhan Labuan Bajo), kita masih harus menempuh 7 sampai 8 jam perjalanan ke sana, Kakak," katanya, saat menjemput tim relawan di Pelabuhan Labuan Bajo, Ramadan lalu. Distribusi paket pangan dari Kapal Ramadan memang tidak berhenti hanya untuk warga di pesisir pantai dan sekitar pelabuhan saja.

    Akan tetapi, warga di pelosok daerah yang jauh dari kemajuan teknologi serta hidup dengan keadaan serba terbatas coba dijangkau demi mengantarkan kebahagiaan.
    Nuraini (35) misalnya. Warga Desa Nampar Sempang ini mengatakan, per bulannya ia hanya mendapatkan penghasilan Rp 500 ribu.

    Pendapatan tersebut biasa habis untuk memenuhi kebutuhan pangan dan pendidikan anak-anaknya. Sementara untuk listrik, ia tidak terlalu mengeluarkan banyak biaya. Satu-satunya penerangan di rumah panggungnya hanya lampu pelita.

    “Di sini kan tidak ada listrik, cuma pakai ini (lampu pelita). Kalau tetangga-tetangga lain ada yang pakai solar cell atau genset," terang Nuraini.
    Menghadirkan kembali kebahagiaan Ramadan di tepian negeri, tahun ini, ACT akan melayarkan Kapal Ramadan ke berbagai penjuru Nusantara.

    Ribuan paket pangan akan dibawa menggunakan kapal yang akan didistribusikan kepada masyarakat di pelosok negeri.
    Selain Kapal Ramadan untuk warga di daerah pelosok, di bulan suci ini ACT juga akan menghadirkan Humanity Food Truck di sekitaran ibu kota.

    Yang istimewa ialah, beroperasinya Humanity Food Truck 2.0 yang baru saja selesai produksi di Magelang, Jawa Tengah. Truk penyedia makanan siap santap gratis ini akan menjadi penyemarak kegiatan Ramadan 2019. (LKC)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Menapak Tilas Pelayaran Kapal Ramadan 2018
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar