Inilah 3 Keistimewaan Malam Nisfu Syaban, Simak Penjelasan Ustad Abdul Somad

Daftar Isi

    Foto: Ilustrasi Nisfu Syaban

    LancangKuning.Com -- Malam Nisfu Syaban, jatuh pada setiap pertengahan bulan Syaban atau dua minggu menjelang datangnya bulan ramadan.

    Tahun ini, malam Nisfu Syaban jatuh pada malam Senin, tepatnya pada Minggu (21/4/2019).

    Di Pulau Bangka Provinsi kepulauan Bangka Belitung ada tradisi nganggung di mesjid-mesjid saat malam Nisfu Syaban.

    Tradisi sarat nilai spiritual dan gotong royong ini sudah merupakan tradisi turun temurun.

    Warga dengan penuh semangat membawa dulang berisi beraneka makanan untuk disantap bersama-sama di mesjid-mesjid.

    Mengapa malam Nisfu Syaban begitu istimewa?

    Ada 3 kemuliaan malam Nisfu Syaban yang membuatnya begitu sayang untuk dilewatkan.

    Apa saja?

    Berikut ulasannya

    1. Dosa Diampuni

    Allah berjanji mengampuni dosa siapa pun yang memintanya pada malam Nisfu Syaban.

    Keistimewaan ini akan gugur kecuali orang yang menyekutukan Allah dan orang yang saling bermusuhan.

    "Sesungguhnya Allah ‘Azza Wajalla turun ke langit dunia pada malam nisfu sya’ban dan mengampuni lebih banyak dari jumlah bulu pada kambing Bani Kalb (salah satu kabilah yang punya banyak kambing)" (HR At-Tabarani dan Ahmad).

    2. Dikabulkannya Doa

    Selain diampuni dosanya, Allah juga berjanji mengabulkan doa siapapun yang meminta pada malam Nisfu Syaban.

    Hadits riwayat Ali bin Abi Thalib menerangkan permintaan umat Islam yang berdoa pada malam Nisfu Sya'ban akan dikabulkan.

    Misalnya berdoa meminta rizqi, maka akan diberikan rizqi oleh Allah.

    3. Diringankan bebannya

    Bagi orang yang mendapatkan cobaan berat, Allah akan membebaskannya hingga fajar menyingsing

    elain itu, juga ada doa yang bisa dipanjatkan di malam Nisfu Syaban, berikut ini adalah doa yang bisa dipanjatkan pada saat malam Nisfu Syaban.

    Lafal Doa Malam Nisfu Syaban

    Ada doa khusus yang bisa kita panjatkan pada malam Nisfu Syaban.
    Di malam nisfu Sya’ban kita bisa memanjatkan doa kepada Allah SWT untuk panjang umur, murah rezeki, dan tetap iman.

    Kita juga biasanya membaca 3 kali Surat Yasin di sela doa tersebut.
    Sayyid Utsman bin Yahya menyebutkan doa berikut ini yang dibaca saat malam nisfu Sya’ban seperti dilansir dari nu.or.id adalah sebagai berikut

    ‎اللَهُمَّ يَا ذَا المَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ. اللَهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللَّهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِي، وَاكْتُبْنِي عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الحَقُّ فِي كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ “يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ” وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ

    Allâhumma yâ dzal manni wa lâ yumannu ‘alaik, yâ dzal jalâli wal ikrâm, yâ dzat thawli wal in‘âm, lâ ilâha illâ anta zhahral lâjîn wa jâral mustajîrîn wa ma’manal khâ’ifîn.

    Allâhumma in kunta katabtanî ‘indaka fî ummil kitâbi syaqiyyan aw mahrûman aw muqtarran ‘alayya fir rizqi, famhullâhumma fî ummil kitâbi syaqâwatî wa hirmânî waqtitâra rizqî, waktubnî ‘indaka sa‘îdan marzûqan muwaffaqan lil khairât.

    Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fî kitâbikal munzal ‘alâ lisâni nabiyyikal mursal, “yamhullâhu mâ yasyâ’u wa yutsbitu, wa ‘indahû ummul kitâb” wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammad wa alâ âlihî wa shahbihî wa sallama, walhamdu lillâhi rabbil ‘alamîn.

    Artinya:

    “Wahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi.
    Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan.
    Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat.

    Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.

    Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku.

    Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata–sementara perkataan-Mu adalah benar–di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki.

    Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’ Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT.

    Ustaz Abdul Somad Ungkap Keutamaan Malam Syaban

    Syaban adalah bulan keberkahan.

    Bulan ini adalah bulan diangkatnya amalan manusia oleh Allah SWT.
    Jika amalan mingguan umat muslim diangkat pada hari Kamis, maka amalan tahunan akan diangkat pada bulan Syaban.

    Karena itu, umat muslim dianjurkan melaksanakan berbagai amalan seperti puasa, shalat sunat, membaca Alquran, berzikir, dan amalan-amalan lainnya.

    Dai kondang Ustaz Abdul Somad dalam satu ceramahnya menjelaskan keutamaan bulan ini.

    Syaban, bulan di dalamnya terdapat satu malam yang pada malam itu Allah akan mengampuni dosa semua umatnya, yaitu malam Nisfu Syaban.

    Seperti dikutip Serambinews.com dari satu video YouTube yang diunggah melalui channel
    Tafaqquh Video
    , Ustaz Abdul Somad mengawali ceramah tentang keutamaan dan amalan bulan Syaban dengan kisah cucu angkat Nabi Muhammad SAW, Usamah bin Zaid.

    Usamah datang menemui Nabi Muhammad SAW dan bertanya, "Wahai Rasulullah saya tidak
    pernah melihat Engkau berpuasa di bulan-bulan lain sebanyak engkau berpuasa di bulan Syaban. Ada apa gerangan?"

    Mendengar pertanyaan cucunya itu, Rasulullah menjawab bulan ini ( Syaban) merupakan bulan
    semua amalan diangkat ke sisi Allah SWT dan Rasulullah sangat senang saat amalnya diangkat Allah SWT sedang dalam keadaan berpuasa.

    Setelah itu, Ustadz Abdul Somadmengatakan, saking seringnya Rasulullah berpuasa pada bulan
    Syaban, Aisyah tak bisa lagi membedakan apakah Rasulullah berpuasa pada hari itu atau tidak.

    “Saya tidak pernah melihat Rasulullah menyempurnakan puasa dalam satu bulan,
    kecuali bulan Ramadhan. Dan saya tidak pernah melihat Nabi lebih banyak puasa dari Ramadhan
    selain di bulan Sya'ban,” kataUstadz Abdul Somad menerjemahkan hadis yang dibacanya.

    Berdasarkan dua hadis tersebut, Ustaz Abdul Somad mengatakan bahwa puasa merupakan
    salah satu amalan yang paling sering dilakukan oleh Rasulullah SAW selama bulan Syaban.

    Selain berpuasa, amal lain yang bisa dilakukan adalah membaca Alquran, berzikir, serta amal harta seperti sedekah dan wakaf.

    Malam Pengampunan

    Dari 30 malam untuk beramal di bulan Syaban, ada malam yang mendapat kekhususan, yaitu malam Nisfu Syaban.

    Ustadz Abdul Somad mengatakan, hadis-hadis tentang keutamaan malamNisfu Syaban yang
    selama ini digunakan, kebanyakan hadis-hadis dhaif (lemah).

    Ustaz Abdul Somad membacakan salah satu hadis dhaif tentang keutamaan malam Nisfu

    Syaban yang mengisahkan bahwa Aisyah melihat Nabi Muhammad sujud lama sekali.

    Usai salat, Aisyah bertanya pada Rasulullah SAW kenapa sujudnya lama sekali.

    Rasulullah SAW balik bertanya apakah kamu tidak tahu malam ini adalah malam ampunan.

    Hadis tersebut, kata Ustaz Abdul Somad, adalah hadis dhaif.

    “Lalu, apakah hadis dhaif itu tidak boleh diamalkan, jawabannya bisa. Mengapa? Karena
    memenuhi lima syarat di antaranya untuk fadhail a’mal dan hadis tersebut berada di bawah naungan hadis shahih,” kata Ustaz Somad.

    Mana hadis shahihnya?
    Lalu, Ustaz Abdul Somad membacakan hadis hasan shahih yang artinya:

    "Pada malam Nisfu Syaban, Allah akan mengampuni semua dosa umatnya yang pada
    malam itu bersujud dan bertobat mohon ampun, kecuali dua, musyrik (mempersekutukan Allah) dan orang yang bertengkar tapi tidak berdamai sampai malam Nisfu Syaban tiba.”

    Shalat Malam Nisfu Syaban

    Ustaz Abdul Somad dalam video itu menjelaskan, shalat pada malamNisfu Syaban tidak dilakukan pada masa Nabi dan sahabat.

    Namun, shalat malam Nisfu Syabandilakukan pada masa Tabi’in, yang dilakukan oleh Tabi’in di Negeri Syam (sekarang Suriah, Lebanon, Palestina dan Yordania).

    Para Tabi’in di Negeri Syam ini memeriahkan masjid-masjid pada malamNisfu Syaban.

    Lalu, apakah boleh meramaikan masjid dengan shalat dan zikir pada malamNisfu Syaban, Ustafz Abdul Somad berpendapat boleh.

    Doa Malam Nisfu Syaban

    Pada malam Nisfu Syaban kita bisa memanjatkan doa kepada Allah SWT untuk panjang umur, murah rezeki, dan tetap iman.

    Kita juga biasanya membaca 3 kali Surat Yasin di sela doa tersebut.
    Sayyid Utsman bin Yahya menyebutkan doa berikut ini yang dibaca saat malam Nisfu Syaban seperti dilansir laman nu.or.id adalah sebagai berikut:

    ‎اللَهُمَّ يَا ذَا المَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ. اللَهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللَّهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِي، وَاكْتُبْنِي عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الحَقُّ فِي كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ “يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ” وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ

    Allâhumma yâ dzal manni wa lâ yumannu ‘alaik, yâ dzal jalâli wal ikrâm, yâ dzat thawli wal in‘âm, lâ ilâha illâ anta zhahral lâjîn wa jâral mustajîrîn wa ma’manal khâ’ifîn."

    "Allâhumma in kunta katabtanî ‘indaka fî ummil kitâbi syaqiyyan aw mahrûman aw muqtarran ‘alayya fir rizqi, famhullâhumma fî ummil kitâbi syaqâwatî wa hirmânî waqtitâra rizqî, waktubnî ‘indaka sa‘îdan marzûqan muwaffaqan lil khairât."

    "Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fî kitâbikal munzal ‘alâ lisâni nabiyyikal mursal, “yamhullâhu mâ yasyâ’u wa yutsbitu, wa ‘indahû ummul kitâb” wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammad wa alâ âlihî wa shahbihî wa sallama, walhamdu lillâhi rabbil ‘alamîn."

    Terjemahannya, “Wahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi."
    "Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan."
    "Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat."

    "Tiada Tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut."

    "Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku."

    "Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata–sementara perkataan-Mu adalah benar–di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki."

    "Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’ Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT.”

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Inilah 3 Keistimewaan Malam Nisfu Syaban, Simak Penjelasan Ustad Abdul Somad
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar