Oleh-Oleh Unik Dari Raja Ampat

LancangKuning.com - Ketika datang ke Raja Ampat, Kompas Travel mencoba bertanya kepada beberapa warga terkait dengan buah Raja Ampat. Kebanyakan dari mereka bingung, karena identitas wilayah mereka adalah hasil dari laut.

Di pasar dan jalan utama Kota Waisai, banyak toko yang menjual pernak-pernik Papua. Seperti koteka, noken, miniatur keluarga asmat, patung dan lainnya.

Hanya saja, hal-hal seperti itu tidak identik dari Raja Ampat dengan ikon ikoniknya. Item selanjutnya lebih ditujukan pada identitas pegunungan Papua, seperti di Jayapura dan Wamena.

Berikut oleh-oleh unik di Raja Ampat :

1. Ikan abon

Berkat hasil lautnya yang melimpah, Raja Ampat memiliki beberapa varietas abon ikan. Abon yang paling banyak digunakan adalah abu ikan bubar dan abon mackerel. Sisa tuna abon hanya diproduksi jika ikan lebih jauh dari pasar.

Rasa ikan Abon khas Raja Ampat adalah terlalu banyak ikan. Jangan kaget, karena abon ikan di sini terbuat dari daging ikan segar yang dicampur dengan bumbu.

Untuk mendapatkannya, Anda bisa pergi ke Pulau Misool sambil menyelam di bawah laut yang indah di sana. Maka jangan panggil komunitasnya di 085339058178. Selain itu, komunitas komunitas abon sering membuka stan khusus di setiap Festival Raja Ampat. Satu bungkus ikan liar atau remuk Raja Ampat dijual seharga Rp 30.000, dengan berat 100 gram.

2. Noken Raja Ampat

Selain kapas, Papua juga merupakan tas anyaman yang bernama noken. Namun Raja Ampat memiliki noken khusus.

Noken Raja Ampat biasanya berbentuk kubus. Variasi tersedia pada tutup berbagai bentuk. Selain itu, kreasi warna yang tak terhitung jumlahnya dapat dipilih sesuai dengan selera Anda.

Noken Raja Ampat terbuat dari gulma dan potongan berdaun pandan. Bahan ini kuat, tetapi hanya tersedia di beberapa pulau. Anda dapat membelinya di beberapa toko suvenir Waisai, atau ke pusat pembuatannya tersedia di Pulau Suwandarek. Suvenir ini dapat ditemukan di Pulau Arborek, dengan harga Rp 100.000 - Rp 250.000.

3. Suvenir lainnya

Sama seperti daerah wisata lainnya, di Raja Ampat ada pusat suvenir khas. Produk-produknya seperti t-shirt, tas, topi, gantungan kunci, dan tampilan dinding.

Anda dapat pergi ke jalan utama Waisai yaitu Jalan Muh Soleh Taessa, dekat Pantai WTC. Ada T-shirt dan toko Souvenir Raja Ampat yang tersedia, yang terdiri dari toko Ico Raja Ampat. Sayangnya keduanya tidak tersedia dalam produksi di sana, tetapi di Bandung dan di Makasar.

Di toko Raja Ampat Icon, baju dengan desain Raja Ampat yang dijual adalah Rp 150.000 - Rp 190.000, ketika topinya adalah Rp 120.000. Sementara di kios Kaos dan Suvenir Raja Ampat, kaos harganya Rp 90.000 - Rp 110.000, gantungannya Rp 8.000, dan masih banyak oleh-oleh lainnya.

4. Martabak Sagu

Varian olahan yang berasal dari bahan sagu lainnya bukan piring sagu melainkan sagu martabak. Makanan khas yang berasal dari Kabupaten Fakfak diolah dari sagu yang telah disuling kemudian digoreng dan diberi gula aren atau gula merah. Jika Anda kebetulan berada di Fakfak, cobalah berbelanja martabak yang khas ini

5. Piring Sagu

Sagu adalah bahan makanan khusus di Papua yang telah diambil alih dari batang sagu / sagu yang telah ditanam dan dijadikan tepung sebagai tepung terigu.

Salah satu makanan olahan berasal dari piring sagu. Cara membuatnya adalah dengan sagu dulu, kemudian dimasukkan ke dalam cetakan, lalu bakar di atas api atau batu panas selama 30-60 menit. Ada juga yang menambahkan parutan kelapa atau gula merah.

Piring sagu disajikan sebagai makanan ringan untuk remaja teh atau kopi. Cara memakannya biasanya dicelupkan terlebih dahulu ke dalam minuman. Jika Anda penasaran untuk mencoba mencicipinya, Anda bisa mendapatkannya di Tokopedia seharga Rp 50.000 per bungkus 20 buah.(Firman)