Sejarah Danau Zamrud

Daftar Isi

    LancangKuning.com - Danau Zamrud merupakan sebuah danau yang terletak di Kecamatan Siak Sri Indrapura, Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Danau ini sebenarnya merupakan dua buah pulau yang saling berdekatan yaitu Danau Besar dengan luas 2.416 ha, dan juga Danau Bawah dengan luas 360 ha. Danau ini dinamakan dengan nama Danau Zamrud karena dua buah danau ini terletak di daerah Desa Zamrud.

    Danau ini memiliki sejarah yang lumayan unik. Konon, Danau Zamrud ini ditemukan oleh sebuah suku yang berasal jauh dari pedalaman Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak. Suku ini bernama Suku Anak Rawa atau pada dahulunya suku ini bernama Suku Akit. Banyak yang tidak mengetahui dari mana asal suku ini, namun dari beberapa sumber ditemukan bahwa Suku Anak Rawa merupakan peradaban Melayu Tua yang berasal dari Cina.

    Berasal dari sumber yang ditemukan, Suku Anak Rawa ini sudah sangat lama mendiami Kampung Penyengat, bahkan sebelum berdirinya Kerajaan Siak Sri Indrapura. Mereka sangat meyakini bahwa merekalah yang menemukan Danau Zamrud ini. Hal ini dikarenakan suku ini juga sering hidup berpindah-pindah sama seperti suku yang lainnya.

    Seiring berjalannya waktu dan cara hidup yang berpindah-pindah, suku ini pun berkembang luas dan pada akhirnya mereka tinggal berdekatan dengan orang-orang transmigrasi lokal. Hal inilah yang membuat suku ini menjadi banyak dikenal oleh orang. Sekarang peradaban dari dua generasi yang berbeda ini berkembang menjadi sebuah daerah yang dikenal dengan nama Kampung Penyengat.

    Kampung Penyengat terdiri dari tiga dusun, yaitu Dusun I (Tanjung Pal), Dusun II (Penyengat), Dusun III (Sungai Mungkal). Berdasarkan informasi yang didapatkan dari masyarakat setempat, sampai sekarang ada dua daerah yang disakralkan oleh penduduk setempat, yaitu daerah Lubuk Belingkau (Berlingkar) dan Kuala Sungai Rawa. Dua tempat ini menjadi sakral karena di tempat ini termasuk dalam sejarah Suku Anak Rawa dan juga adanya makam leluhur yang diantaranya memiliki makam dengan panjang hingga belasan meter.

    Konon menurut kepercayaan masyarakat sekitar, para tetua yang sudah meninggal dunia (Mangkat) dalam garis keturunan suku anak rawa, maka roh mereka yang sudah meninggal akan menjelma menjadi Harimau. Berdasarkan penjelasan warga, Harimau tersebut sering berpas-pasan dengan masyarakat sekitar dan sampai sekarang belum ada satupun dari warga sekitar yang dimangsa, menurut mereka jelmaan Harimau yang datang ingin datang mengunjungi keluarga yang mempunyai garis keturunan.

    Kisah dari suku penemu Danau Zamrud ini sudah menyebar luas di tiga dusun tersebut. Dari ketiga dusun ada dusun yang cukup terisolir keberadaannya, desa ini bernama Mato Rimbo (Mata Rimba). Desa ini termasuk dari bagian Dusun III (Sungai Mungkal), hanya lima Kepala Keluarga yang tinggal disana.

    Mato Rimbo hanya bisa ditempuh dengan jalur perairan, yaitu dengan kapal pompon dengan membutuhkan waktu sekitar 60 menit lebih. Di desa ini tinggal seorang tetua Suku Anak Rawa yang sangat terkenal yang bernama Pak Rendang yang disebut-sebut sebagai dukun lama dan mempunyai bakat pengobatan yang terkenal. Banyak masyarakat yang mengatakan bahwa Pak Rendang merupakan keturunan ghaib yang bisa menjelma menjadi Harimau.

    Sekian sejarah tentang Danau Zamrud, sejarah dari danau ini masihlah sangat jarang yang membahas karena kebanyakan orang lebih peduli dengan kekayaan alam yang ada di Danau Zamrud ini dibandingkan dengan sejarah dari danau ini. Mungkin hal ini terjadi karena sejarah dari danau ini yang bersangkut paut dengan hal ghaib. Semoga bermanfaat dan maaf bila ada kesalahan.(Dary)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Sejarah Danau Zamrud
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar