Daftar Isi
LANCANGKUNING.COM,Siak-Meledak! Begitulah istilah sekarang untuk mengambarkan sesuatu yang tak dikira-kira namun terjadi, melebihi ekspektasi. Sehingga ada rasa kagum untuk mengambarkan sesuatu diluar perkiraan itu. Kata inilah yang patut diucapkan ketika relawan pemenangan pasangan calon gubernur Riau, Syamsuar-Mawardi (Suwai), DPD Ikatan Pemuda Karya (IPK) Provinsi Riau menggelar kampanye dialogis di Aula Boy Jaya, Perawang, Kabupaten Siak.
Ribuan warga Perawang yang sebagian besar besuku Batak itu begitu antusias menghadiri kampanye dialogis yang dihadiri langsung Syamsuar, Senin petang, tanggal 11 November 2024. Kapasitas gedung 2 ribu orang tak mampu menampung warga yang datang. Mereka rela berdiri dan rela berada di luar aula. Angka warga yang datang ini belum dihitung lagi dengan ratusan anggota IPK yang lengkap mengenakan loreng khas mereka, perpaduan biru laut dengan hitam coklat, dan hijau.
Kedatangan Syamsuar pada pukul 15.30 WIB disambut Ketua DPD IPK Riau Kasten Harianja, kemudian melintasi pagar betis anggota IPK Riau menuju pintu aula sekitar 50 meter berjalan kaki.
Di depan pintu utama Aula Boy Jaya, Syamsuar disambut tari tortor kemudian membawanya ke tempat duduk yang sudah disediakan, di atas panggung dengan iringi Gondang 9, musik tradisi Sumatera Utara.
Dalam perjalanan menuju ke panggung berukuran sekitar 10X20 meter, Syamsuar dicegat dua pendukung fanatik. Mereka berpelukkan, terekam suasana haru karena pendukung tersebut menangis di pelukkan Syamsuar. Usai melepas rindu, Syamsuar kembali diantar ke panggung dengan tari tortor, kemudain bersalaman dengan berbagai tokoh di atas panggung sambil menuju ke tempat duduk.
"Dari Aula Boy Jaya, Perawang, kita sambut Gubernur Riau, Drs. Haji, Syamsuar, M.Si," teriak pembawa acara dan ribuan warga yang hadir bertepuk tangan sambil berdiri. Syamsuar pun berdiri, bergerak agak ke bibir panggung sambil mengangkat kedua belah tangannya sebagai tanda menyapa pendukungnya. Seiring dengan hal itu,
Erik Sihotang yang sengaja didatangkan dari Sumatera Utara, muncul dari belakang Syamsuar menyanyikan lagu "Indonesia Pusaka" diiringi orgen tunggal.
Lagu yang sering dinyanyikan pendukung Timnas disetiap akhir pertandingan bola kaki ini, petang itu menyergap rasa nasionalis yang menggelora dari para pendukung Syamsuar, apalagi mereka bersama-sama dengan abang Yudika dan Pak Syamsuar bernyanyi sambil mengangkat kedua belah tangan dan mengoyangkan tangan ke kanan dan ke kiri. Persis ketika Timnas menyanyikan lagu yang sakral itu.
Usai sederatan kata elu-eluan dari tokoh agama, tokoh adat, dan perwakilan marga, Ketua IPK Riau Kasten Harianja menyampaikan kata sambutan sekaligus melakukan prosesi penyematan kain ulos kepada Syamsuar.
Penyematan kain ulos itu dipandu Tumbur Harianja, dengan petatah petitih dalam bahasa Batak, dan di beberapa penggalan kata diisi dengan gondang 9. Begitu sakralnya penyematan kain ulos kepada Syamsuar, tak ada suara dari pendukung kecuali suara Tumbur Harianjan dengan menggunakan pengeras suara, mick.
Bagian dari mengulos itu, para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh dari berbagai marga, manari tortor membentuk bundar, berkeliling sebanyak tiga kali dihadapan Syamsuar. Selanjutnya, Syamsuar dipersilakan duduk pada kursi di tengah panggung yang sudah disiapkan.
Kain ulospun diserahkan Unggal Gulton kepada Kasten Harianja, dan sebelum Kasten Harianja mengulos dia sempat mengatakan, "Pak Syamsuar sudah saya anggap sebagai bapak saya. Tunjuk ajar dari Pak Syamsuar selalu menjadi arah langkah hidup saya. Bapak bilang kepada saya, bila ada orang jahat kepada kita, jangan dibalas. Biarlah tuhanlah yang membalasnya," kata Kasten Harianja dengan suara berat menahan tangis.
Dengan penuh rasa hormat, sebelum mengulos Syamsuar, Kasten Harianja menari tortor mengelilingi Syamsuar yang sedang duduk, sebanyak tiga kali. Tampak jelas wajah Kasten Harianja tak kuasa menahan tangis. Begitu juga dengan Syamsuar, ketika diulos matanya berkaca-kaca. Apalagi disaat Katen Harianja begitu tulus memeluknya dengan erat setelah mengulos Syamsuar.
Tangis antara anak dan bapak ini membuat para tokoh yang hadir terharu, mereka juga ikut menangis. Tangisan sebagai kekuatan tali kasi itu, siap berjuang agar Syamsuar kembali memimpin Riau untuk dua periode. Apalagi bagi orang Batak di Perawang, merasakan betul betapa bijaknya Syamsuar ketika memimpin Siak selama dua periode. Dalam pelayanan, Syamsuar tidak ada pilih kasih, semuanya terasa aman dan nyaman.
Syamsuar sangat terharu atas sambutan warga Perawang. Karenanya, Syamsuar berkomitmen memperjuangkan kesejahteraan masyarakat dan menjunjung tinggi nilai-nilai keanekaragaman budaya yang ada di Riau.
"Saya sangat tersentuh dengan sambutan ini, dan ini menjadi motivasi bagi saya untuk terus bekerja keras demi kesejahteraan semua masyarakat Riau," ungkap Syamsuar.
Ucapan terimakasih juga disampaikan Syamsuar secara khusus kepada ketua panitia Unggal Gultom. "Luar biasa acaranya, terima kasih Unggal," kata Syamsuar ketika diantar ke mobil untuk melakukan kampanye dialogis selanjutnya.(rie)
Komentar