Daftar Isi
Foto: Tim Koalisi Bermarwah (TKB) Abu Bakar Siddik kepada pers, usai melakukan koordinasi dengan Anggota KPU Provinsi Riau Nugroho Noto Susanto, Sabtu petang (2/11/2024) di Kantor KPU Prov Riau.
Lancang Kuning, PEKANBARU - Sejalan dengan rekomendasi yang dikeluarkan Bawaslu Provinsi Riau tentang pelaksanaan Kampanye Dialogis Paslon No 1 yang dikombinasikan dengan Tabligh Akbar Ustadz Abdul Somad (UAS), pelaksanaannya tetap akan berlanjut sampai ke ujung masa kampanye Pilgubri.
Penegasan itu disampaikan Sekretaris Umum Tim Koalisi Bermarwah (TKB) Abu Bakar Siddik kepada pers, usai melakukan koordinasi dengan Anggota KPU Provinsi Riau Nugroho Noto Susanto, Sabtu petang (2/11/2024) di Kantor KPU Prov Riau.
Sebagaimana dinyatakan oleh Ketua Bawaslu Prov Riau Alnofrizal bahwa tidak ada masalah dengan pelaksanaan Tabligh Akbar UAS yang disejalankan dengan Kampanye Dialogis Paslon Bermarwah, seperti yang diadukan oleh seorang warga kepada Bawaslu Riau.
Setelah dilakukan pemeriksaan dan klarifikasi kepada berbagai pihak oleh Bawaslu Riau, ternyata pelaksanaan Tabligh Akbar UAS termasuk dalam jenis kampanye dalam bentuk lainnya.
"Dan itu dibenarkan sebagai kampanye dalam bentuk lainnya," kata Alnofrizal kepada media.
Dia menyatakan, tidak ada laporan tertulis dari Tim Koalisi Bermarwah tentang kampanye dalam bentuk lainnya itu yang mesti disampaikan kepada KPU Provinsi Riau. Sehingga dinyatakan terjadi pelanggaran administrasi.
"Maka dalam rangka itulah kami mendatangi KPU Provinsi Riau, hari ini, untuk melakukan koordinasi tentang pelaksanaan Tabligh Akbar UAS, sebagai kampanye dalam bentuk lain, di beberapa kabupaten di Riau ke depan ini," ungkap Sekum Tim Koalisi Bermarwah bersama LO Muhammad Dunir.
Abu Bakar menjelaskan, sebenarnya bukan tidak ada koordinasi yang dilakukan pihaknya kepada KPU Prov Riau. Hanya saja koordinasi itu disampaikan secara lisan dalam rapat atau pertemuan LO Bermarwah dengan KPU Riau. Setakat ini kan, sudah lebih separoh jalan masa kampanye, semua aman-aman saja.
"Belakangan baru ada pihak yang mempermasalahkannya. Kami tidak tahu apakah karena mereka tak bisa membuat kegiatan yang sama, sehingga mereka coba mencari-cari kesalahan, seperti mengali cacing dalam tanah," ungkap Sekum TKB Bermarwah ini. (LK/Rls)
Komentar