Daftar Isi
Pertemuan Pengurus PGRi Provinsi Riau dengan Dinas Pendidikan Provinsi Riau.(ft:dok)
LANCANGKUNING.COM,Pekanbaru- Bertempat di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Riau, berlangsung pertemuan hangat antara Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Edi Rusma Dinata, dengan perwakilan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Riau.
Pertemuan pada Rabu (2/10/2024) ini berisi diskusi membahas sejumlah isu krusial terkait perlindungan dan kesejahteraan guru, salah satunya sosialisasi perlindungan hukum yang akan diselenggarakan oleh PGRI pada 17 Oktober mendatang.
Dalam pertemuan tersebut, turut dibahas rencana penandatanganan perjanjian kerja sama dengan aparat penegak hukum. Kerja sama ini bertujuan untuk memberikan jaminan hukum kepada para guru, khususnya mereka yang seringkali menjadi korban pungutan liar dan intimidasi dalam melaksanakan tugas. Ketua PGRI Provinsi Riau, Adolf Bastian, menekankan pentingnya dukungan hukum ini sebagai bentuk nyata perlindungan terhadap tenaga pendidik. "Banyak guru yang mengalami tekanan, ancaman, bahkan ketidakpastian status mereka. Dengan adanya kerja sama ini, kami ingin memastikan bahwa tidak ada lagi guru yang harus berjuang sendirian menghadapi berbagai tantangan hukum," ujar Adolf dengan nada penuh keprihatinan.
Selain itu, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Edi Rusma Dinata, memberikan apresiasi terhadap inisiatif ini. "Kami mendukung penuh kerja sama dengan aparat penegak hukum demi keamanan dan kenyamanan para guru dalam menjalankan profesinya," tegas Edi. Ia juga menggarisbawahi pentingnya percepatan aktivasi Kartu Tanda Anggota (KTA) Digital PGRI untuk memastikan kelancaran pendataan anggota PGRI di seluruh Riau.
Perjuangan guru tidak hanya terkait masalah kesejahteraan, tetapi juga pengembangan kompetensi. PGRI Riau, melalui Smart Learning and Character Center (SLCC), akan menggelar kegiatan pengembangan kompetensi guru pada 26 Oktober. Program ini diharapkan dapat membantu para guru terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pengajaran mereka.
Tak hanya itu, momentum bersejarah akan berlangsung pada 14 November dengan Pelantikan Pengurus PGRI dan Seminar Nasional bertajuk "Menjadi Guru Merdeka." Kegiatan ini akan menghadirkan para tokoh pendidikan nasional dan memberikan wawasan baru bagi guru-guru di Riau untuk terus berkembang dan berdaya dalam menciptakan pembelajaran yang lebih kreatif dan mandiri.
Puncak dari rangkaian kegiatan ini akan dirayakan dalam Perayaan HUT PGRI ke-79 dan Hari Guru Nasional 2024. Serangkaian acara akan digelar, mulai dari Turnamen Bola Voli, Lomba Bakiak, Lomba Karya Tulis Ilmiah, hingga Lomba Video Mengajar Berbasis Teknologi. Perayaan ini tidak hanya akan menjadi ajang kebersamaan, tetapi juga kesempatan untuk merayakan dedikasi para guru yang telah berjuang membentuk generasi penerus bangsa.
Perjuangan guru adalah sebuah cerita dramatis yang tak jarang luput dari perhatian publik. Di pelosok-pelosok Riau, banyak guru yang masih harus menempuh perjalanan jauh, melewati jalan terjal, hanya demi memberikan ilmu kepada anak bangsa. Namun, semangat mereka tetap membara. "Kami tahu perjuangan ini tak mudah, tapi inilah panggilan jiwa kami," tutur salah satu guru yang kisahnya menginspirasi dalam pertemuan tersebut.
Pertemuan ini dihadiri oleh Kepala Bidang SMA dan Kepala Bidang SMK Dinas Pendidikan Provinsi Riau, sedangkan dari PGRI hadir Wakil Sekretaris Umum, Bendahara, Kepala Biro Kerja Sama dan Pengembangan Usaha, serta Kepala Biro Kesejahteraan dan Ketenagakerjaan. Bersama, mereka berkomitmen untuk terus memperjuangkan hak dan kesejahteraan guru serta meningkatkan kompetensi melalui berbagai program yang akan datang.(rls)
Komentar