Daftar Isi
LANCANGKUNING.COM,Pekanbaru-Selasa (23/04/2024) Membahas soal jajanan Indonesia, pastinya terbesit dipikiran kita adalah makanan khas, salah satunya adalah Siomay Bandung.
Siapa yang tidak tahu dengan jajanan Siomay Bandung. Jajanan ini dibuat dari campuran ikan dan tepung, kemudian dikukus dan disajikan dengan saus kacang, kecap, serta saus.
Siomay tidak disajikan sendirian, tetapi dilengkapi dengan kentang, kol, tahu, pare, hingga telur kukus serta dilumuri dengan saus kacang. Bila suka asam, siomay bisa dinikmati dengan perasan jeruk limo.
Asep (37), kerap dipanggil "Kang Asep" berdarah asli Cibiru, Bandung, penjual Siomay bertempatan di Jalan Air dingin, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru, sudah tujuh belas tahun lamanya merantau dan berjualan di Pekanbaru demi mengais rupiah.
Saat tim Lancangkuning.com wawancara pada Siang, pukul 14:00 WIB kepada Asep penjual Siomay Bandung, terkait dengan cerita perantauannya kurang lebih dua puluh tahun lamanya, "Saya asli orang Bandung, tinggal di Cibiru, merantau ke Pekanbaru untuk mencari nafkah untuk anak dan istri dan kebetulan ikut teman juga merantau kesini, dan juga kalau pulang ke kampung saat lebaran aja", ujar Asep kepada Lancangkuning.com.
Menurutnya, yang membuat Siomay Bandung ini menjadi khas Bandung adalah, bumbu kacang dan manisnya menjadi pemantik selera penikmat siomay, "Jadi yang buat jadi bandung banget adalah porsi bumbu kacang dan ikannya dari tuna", katanya kepada Lancangkuning.com.
Satuannya di jual Rp1.500 dan biasanya yang beli adalah kalangan mahasiswa, karena tempatnya yang strategis dengan Universitas Islam Riau, "Kalau habis semua kami bisa habis 80 porsi, sekitaran satu jutaan lah, sedangkan untuk modal membeli bahan bakunya itu Rp700.000-an", ujarnya.(und)
Komentar