Daftar Isi
LANCANGKUNING.COM - Hoax menjadi virus yang berpotensi menjangkiti jutaan manusia di negara ini, dan jika tidak segera dicarikan 'obatnya', maka akan berdampak buruk pada pertahanan negara.
Demikian disampaikan Katua Gerakan #303AntiHoax, Yopi Pranoto lewat pesan elektroniknya, Minggu (10/2/2019).
Yopi juga mengajak masyarakat untuk mendukung dan mengikuti Jalan Sehat Merakyat yang diselenggarakan Forum Pemred Riau (FPR) pada 3 Maret (03) 2019 di Halaman Kantor Gubernur Riau, Pekanbaru.
Kegiatan itu mengangkat tema "Pers Pemersatu Bangsa & Anti Hoax" yang akan melibatkan banyak pihak untuk menyukseskan acara sempena Hari Pers Nasional (HPN) ke 74.
Menurut Yopi, hoax memang sepantasnya menjadi musuh bersama, dan pers berada di barisan terdepan untuk memerangi berita-berita bohong yang kini banyak beredar di laman-laman media sosial.
Dia katakan, bahwa masyarakat harus mampu menyaring informasi dari media-media yang tidak bertanggung jawab dan sebaiknya 'mengonsumsi' berita yang diproduksi oleh media-media konvensional.
"Kami turut mengajak masyarakat untuk bergabung dalam gerakan 303AntiHoax dan setiap rumah-rumah masyarakat bisa menjadi markas perang melawan virus hoax.
Ingatkan orang tua, suami, isteri dan anak-anak serta semua saudara kita akan bahaya virus hoax," katanya.
Yopi menjelaskan, perang terhadap hoax bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga seluruh rakyat Indonesia agar kedaulatan negara tetap terjaga.
Tidak dipungkiri, demikian Yopi, perkembangan zaman khususnya dalam teknologi informasi telah menyajikan kemudahan akses informasi bagi masyarakat, malah tanpa batas.
"Maka kami mengingatkan, bahwa teknologi informasi pun harus memiliki batasan, jangan sampai kebebasan informasi dari fasilitas kemudahan yang ada saat ini malah kebablasan dan menyesatkan," kata dia.
Gerakan #303AntiHoax kata dia adalah gerakan masyarakat yang dimotori kalangan milenial untuk mengingatkan semua pihak agar bersama-sama memerangi sebaran kabar bohong yang bisa mengikis ideologi bangsa.
Yopi mengatakan, bahwa fitnah atau hoax bisa menghancurkan kebahagiaan masyarakat dalam berbangsa dan bernegara.
"Layaknya ungkapan; fitnah lebih kejam dibanding pembunuhan," demikian Yopi. (LK)
Komentar