Ratu Kecantikan Hingga Danau Toba, Kode dalam Kasus Suap Hakim adhoc Merry Purba

Daftar Isi

     

    ì

    JAKARTA-Dalam persidangan lanjutan kasus suap hakim Adhoc Merry Purba, terbuka ternyata dalam perkara suap ini ada kode-kode tertentu yang dipahami pelaku dan pihak-pihak yang terlibat dalam kasus suap ini. 

    Diantara kode-kode ini adalah, Wawan untuk Wakil Ketua PN Medan dan Ketua Majelis Hakim, Wahyu Prasetyo Wibowo. Pohon untuk uang.  

    Naibaho untuk Ketua Pengadilan Negeri Medan Marsudin Nainggolan. Kode Asisten untuk Hakim Anggota. Danau Toba, Dtoba, Dantob atau Batak untuk Sontan Merauke Sinaga dan terakhir kode ratu kecantikan untuk Merry Purba. 

    Namun dalam persidangan lanjutan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jl. Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Kamis (7/2/2019), pengusaha Tamin Sukardi membantah menggunakan kode suap Danau Toba hingga 'ratu kecantikan' dalam suap hakim adhoc Merry Purba. Dia mengaku tidak pernah melontarkan kode suap tersebut.

    "Kalau kode Wayan, saya sebetulnya nggak kenal Wahyu (eks Waka PN Medan) jadi bilangnya wayan," ujar Tamin, seperti dilaporkan detik.com.

    "Kalau kode ratu kecantikan?," tanya jaksa.

    "Nggak tahu saya, nggak pernah saya bilang itu, tidak ada memerintahkan itu," kata Tamin.

    Selain itu, Tamin juga membantah kode 'pohon' yang disebut dalam dakwaan itu artinya uang. Dia mengaku pohon itu untuk inisial 'orang'

    "Soal pohon saya maksudnya itu dua orang. Di sini mungkin kesalahannya dua pohon itu dia (Helpandi) pikir Rp 2 miliar," ucapnya.

    Dalam dakwaan, Tamin disebut memerintahkan orang kepercayaannya, Sudarni BR Samosir untuk memberikan beberapa kode pembicaraan kepada Helpandi.(rmh)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Ratu Kecantikan Hingga Danau Toba, Kode dalam Kasus Suap Hakim adhoc Merry Purba
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar