Daftar Isi
salah satu pedagang di Pasar di Kota Pekanbaru menunggu pembeli.
LANCANGKUNING.COM,PEKANBARU-Dinilai berhasil menekan angka inflasi, Pemerintah Kota (Pemkot) Pekanbaru, Provinsi Riau memperoleh insentif Rp 19 miliar dari pemerintah pusat.
Sekretaris Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution mengakui penerimaan dana insentif dari Pemerintah Pusat ini.
"Insentif ini didapatkan, karena berhasil menekan laju inflasi. Sejauh ini, inflasi di Kota Pekanbaru relatif masih terkendali walaupun ada beberapa harga komoditas yang mengalami kenaikan," katanya Kamis (5/7/2023) di Pekanbaru.
Pada akhir Juni 2023 lalu, angka inflasi mengalami kenaikan tipis dari 0,64 menjadi 0,68 persen
Pada 2022 lalu inflasi Kota Pekanbaru year on year (yoy) mencapai 7,4 persen. Selanjutnya sejak Januari tahun 2023 mulai melandai dengan yoy menjadi 6,95 persen dan konsisten turun, karena pernah inflasi bulanannya tidak menyentuh satu digit.
Inflasi Pekanbaru ada kenaikan 0,64 menjadi 0,68 di akhir bulan lalu. Ini perlu dilakukan antisipasi, jangan sampai nanti bisa satu digit. "Ini masih nol koma, jadi jangan sampai angka satunya pecah,'' sebut Indra Pomi.
Namun begitu, dia juga menjelaskan, sejauh ini kenaikan harga beberapa komoditas itu masih dalam batas wajar. Hal tersebut masih bisa diimbangi dengan angka pertumbuhan ekonomi Kota Pekanbaru yang saat ini juga masih cukup baik.
"Untuk ayam, telur juga cabai harganya masih tinggi. Itu sekarang terus kami upayakan untuk bisa turun. Namun, ini juga terkait dengan mahalnya ongkos produksi, sehingga tak bisa juga langsung ditekan. Harga pakan seperti jagung itu kan juga mengalami kenaikan. Kami akan upayakan supaya berangsur bisa kembali normal,'' ujarnya.
Dia menambahkan, rencananya dana insentif tersebut akan dialokasikan untuk mendukung upaya penanggulangan inflasi daerah, setelah minta masukan dari Tim Pengendali Inflasi Daerah untuk pemanfaatannya.(rie)
Komentar