Daftar Isi
LANCANGKUNING.COM,JAKARTA-Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan sebelum penetapan Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka dalam kasus tewasnya Brigadir J, ada sesosok Jenderal Bintang Tiga di tubuh Polri menemui Kapolri.
Pada pertemuan itu, dirinya meminta Ferdy Sambo ditetapkan sebagai tersangka, kalau tidak dirinya akan mundur.
“Saya tahu ada seorang jenderal bintang tiga yang datang (ke Kapolri), ucapannya begini: Kalau Bapak (Kapolri) tidak mau laporan ini dan segera tersangkakan Ferdy Sambo, besok pagi saya mundur,” ujar Mahfud MD, Minggu (14/8/2022) dilansir dari riaupos.co.
Menko Polhukam Mahfud MD menambahkan bahwa sosok jenderal ini sudah mau pensiun, sehingga ia ingin mengakhiri masa jabatannya dengan mengungkapkan kasus pembunuhan Brigadir Joshua ini.
Kata si Jenderal ini karena saya sudah mau pensiun, tidak ada gunanya juga kalau saya dicemari tidak mampu mengungkap kasus ini. Yang begitu-begitu kan publik enggak tahu juga,” kata Mahfud MD. Mahfud juga menceritakan bahwa Kapolri dipanggil Presiden Jokowi soal kasus Brigadir Joshua ini.
Kasus ini menyangkut marwah dan harga diri Polri. “Siangnya Presiden memanggil Polri. Lalu sorenya saya dipanggil. Kata presiden, sebagai presiden percaya kepada Polri untuk menuntaskan kasus ini,” jelasnya.
“Kata presiden juga ini masalah sederhana. Bisa tuntas dengan syarat harus cepat,” katanya lagi.
“Kalau tidak cepat kan bisa berkurang tingkat kepercayaan. Kan gitu hehehe,” kata Mahfud lagi. Mahfud MD juga bercerita mengenai paradigama Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto yang pada awalnya mengikuti skenario rekayasa yang dilancarkan Irjen Ferdy Sambo.
“Namun pada akhirnya perspektif dan paradigma Pak Benny ini kan berubah sesudah menerima penjelasan dari saya. Saya bilang persfektif harus diubah melihat kasus ini. Buang dulu soal tembak-menembak,” jelasnya lagi.
Komentar