5 Penyebab Krisis Ekonomi Sri Lanka, Mirip di Indonesia?

Daftar Isi

    Foto: Bendera Sri Lanka dan Chart Menurun. 

     

    Lancang Kuning – Penyebab krisis ekonomi Sri Lanka, Ini merupakan krisis ekonomi terparah sejak negara tersebut merdeka pada tahun 1948. Situasi ini mirip sekali dengan Indonesia di tahun 1998. 

    Kala itu, para menterinya mengundurkan diri, situasi masyarakat tidak terkendali, pemerintahan Sri Lanka tidak dapat menngatasinya situasi krisis ekonomi ini, bahkan meminta warga Sri Lanka di luar negeri untuk mengirimkan uang untuk membantu negara.

    Mengapa Sri Lanka mengalami keterpurukan hari ini, berikut 5 penyebab krisis ekonomi di Sri Lanka.

    1. Hutang Pinjaman dan Devisa yang Menurun Negara Sri Lanka beberapa tahun belakangan banyak meminjam banyak dana asing. Pinjaman tersebut dipakai untuk beragam kebutuhan negara, seperti menanggulangi berbagai bencana alam yang terjadi, pembangunan infrastruktur dan menyokong penyelenggaraan layanan pemerintahan.

    Penumpukan utang membuat Sri Lanka ini pada akhirnya membuat krisis, Sri Lanka gagal membayar utang luar negeri senilai USD 51 miliar atau setara dengan Rp732 triliun. Mengutip dari CNBC, turunnya kekuatan ekonomi Sri Lanka menyebabkan negara mengalami kesulitan parah dan bahkan susah untuk mendapat suntikan dana asing di tengah krisis ekonomi nya.

    IMF menyebutkan bahwa devisa Sri Lanka yang tersisa hanya dapat Bertahan selama satu bulan saja. Sri Lanka mengupayakan langkah-langkah perbaikan dengan mengikuti syarat-syarat pengajuan dana yang diberikan oleh IMF.

    2. Kebijakan Keringanan Pajak Sebenarnya pemerintah Sri Lanka memberikan masalah paling banyak pada terjadinya krisis ekonomi. Salah satunya adalah kebijakan pemerintah dalam pemotongan ppn (pajak) untuk rakyatnya dalam segala bentuk pembayarannya, alasan kuat ini awalnya dimaksudkan meningkatkan konsumsi.

    Apadaya, tiga bulan setelah diberlakukannya kebijakan tersebut, pandemi COVID melanda dunia. Pemberlakuan lockdown menghambat konsumsi dan mebuat utang publik di Sri Lanka meningkat.

    3. Larangan Penggunaan Pupuk Kimia Pemerintah Sri Lanka berlakukan larangan terhadap penggunaan pupuk berbahan kimia dengan alasan kampanye politik pemerintah untuk menghasilkan dan konsumsi pangan yang sehat. Sehingga, Sri Lanka ketergantungan pada impor pupuk.

    Ini adalah titik masalah yang sulit diabaikan, negara masih mengimpor kebutuhan krusial tersebut dan membuat produksi pertanian Sri Lanka hancur.

    4. Pandemi COVID-19 Meningkatnya kasus COVID di seluruh belahan dunia ini membuat beberapa negara mengalami dampak salah satunya krisis ekonomi, tidak terkecuali Sri Lanka juga mendapat dampak tersebut.

    WIon News melaporkan jumlah kemiskinan di Sri Lanka sejak pandemi COVID mengalami peningkatan yang sangat signifikan. 

    5. Aksi Terorisme Sebelum pandemi COVID melanda dunia, telah terjadi tindakan terorisme di Sri Lanka, tepatnya pada hari paskah tanggal 21 April 2019.

    Secara keseluruhan pada hari itu terdapat 8 aksi terorisme di negara tersebut. Aksi ini memakan banyak korban jiwa. Tanpa disadari, kejadian dalam tindakan terorisme tersebut berdampak kepada sektor pariwisata di negara Sri Lanka, sebelumnya memang Sri Lanka mendapat banyak pemasukan besar devisa dari sektor pariwisata. 

    Penyebab krisis ekonomi Sri Lanka ini membuat pemerintahan Sri Lanka dan masyarakat nya berusaha untuk berrtahan dan membuat berbagai strategi untuk mengembalikan keadaan ekonomi negaranya ke situasi sebelum krisis ekonomi melanda. (LK)

     

     

    Artikel ini sudah tayang di VIVA.co.id pada hari Selasa, 19 April 2022 - 21:00 WIB
    Judul Artikel : 5 Penyebab Krisis Ekonomi Sri Lanka, Mirip di Indonesia?
    Link Artikel : https://www.viva.co.id/berita/bisnis/1468309-5-penyebab-krisis-ekonomi-sri-lanka-mirip-di-indonesia?page=all&utm_medium=all-page
    Oleh : Deddy Setiawan

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel 5 Penyebab Krisis Ekonomi Sri Lanka, Mirip di Indonesia?
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar