Mayoritas Penduduk Indonesia Mempunyai Antibodi COVID-19 86,6 Persen

Daftar Isi

    Foto: Ilustrasi

     

    Lancang Kuning, PEKANBARU - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, bersama Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) telah melakukan serologi survei nasional pada akhir tahun lalu.

    Berdasarkan hasil survei tersebut, menyampaikan kesimpulan bahwa penduduk Indonesia sebagai suatu negara yang besar dan negara kepulauan, ternyata sekitar 86,6% sudah mempunyai imunitas atau antibodi pada akhir tahun 2021 lalu

    "Kalau kita lakukan lagi sekarang mungkin sudah meningkat di atas 90%, dan tentunya ini adalah modal dasar yang sangat kuat," ucap Epidemiologi FKM UI, Pandu Riono dalam keterangan pers serologi survei nasional, Jumat (18/3/2022).

    Epidemiologi FKM UI, Pandu Riono ini membeberkan, dari penelitian itu ternyata dari masyarakat yang mengaku belum pernah terdeteksi dan belum pernah divaksin sudah memiliki antibodi 74% mempunyai imunitas.

    "Proporsi penduduk yang sudah divaksin mempunyai kadar antibodi tiga kali lebih tinggi dibandingkan yang belum divaksin," ungkapnya.

    Ia mengatakan, yang paling penting untuk diketahui, yakni tingkat penularan COVID-19 di Indonesia sudah merata di wilayah aglomerasi dan non aglomerasi, baik Jawa-Bali dan luar Jawa-Bali, dan kelompok umur.

    Oleh karena menurut Pandu Riono, sangat diperlukan sero survei secara berkala untuk mengukur perubahan pada kadar antibodi, mengingat kadar antibodi bisa menurun ataupun meningkat.

    "Perlu direncanakan sistematis, ketika kita melakukan normalisasi kehidupan, ketika meneruskan upaya vaksinasi, ketika kita mendorong edukasi penduduk supaya prokes, dan ini membantah bahwa banyak tuduhan, banyak kebijakan pemerintah itu hanya kepentingan tertentu tapi ini dipakai menjadi masukan untuk melakukan pelonggaran secara berkala" sebutnya.

    Epidemiologi FKM UI mengharapkan, serologi survei penduduk masyarakat dilakukan secara sustainable. Sehingga bisa menjawab pertanyaan kenapa ketika ada lonjakan tinggi di negara lain seperti di Hongkong, Eropa, Amerika akan tetapi di Afrika Selatan, di India dan di Indonesia tidak sedahsyat itu.

    Ia menerangkan, maksud sedahsyat itu berkaitan dalam pengertian tingkat hospitalisasi, dalam pengertian tingkat kematian seperti negara-negara lain.

    "Jawabannya, dari hasil yang kita lakukan survei pada penduduk, (tetapi) yang sebagian besar (survei lain) hanya mendasari informasi berdasarkan cakupan vaksinasi. Akan tetapi kita mendasari berapa banyak penduduk orang di wilayah Indonesia yang mempunyai kekebalan, itu jauh lebih akurat dibandingkan hanya cakupan vaksinasi saja," tutupnya.

     

    (Mediacenter Riau/ip)

     

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Mayoritas Penduduk Indonesia Mempunyai Antibodi COVID-19 86,6 Persen
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar