Daftar Isi
Foto: Penampakan 'Komet Natal' yang melintasi Bumi sepanjang Desember ini. Foto: NASA
LancangKuning.Com, Jakarta - Sebuah komet yang orbitnya berada di antara Jupiter dan Matahari akan mendekati Bumi sepanjang bulan ini. Lebih lagi, komet tersebut diklaim akan berada di posisi terdekatnya terhadap Planet Biru ini dalam beberapa abad terakhir.
Adalah Tony Farnham, peneliti dari University of Maryland, Amerika Serikat, yang mengatakan hal tersebut. Ia sendiri telah melakukan observasi terhadap komet tersebut di Discovery Channel Telescope, Arizona, AS.
Gumpalan bola yang terdiri dari gas dan debu angkasa ini beberapa kali disebut sebagai 'Komet Natal'. Walau begitu, nama aslinya adalah 46P/Wirtanen, sebagai bentuk penghormatan atas Carl Wirtanen yang menemukannya pada 1948 silam.
Baca Juga: Spesies Baru Dinosaurus Prasejarah Ditemukan di Australia
Komet ini menyelesaikan satu putaran terhadap Matahari selama 5,4 tahun. Sedangkan komet ini melewati Bumi paling tidak sekitar 11 tahun sekali, dengan jarak berbeda-beda. Ia disebut-sebut sebagai komet paling terang yang melintasi Bumi tahun ini.
Nantinya, NASA menyebut, pada titik terdekatnya dengan Bumi, 'Komet Natal' akan berada kira-kira 30 kali jarak antara Planet Biru ini dengan Bulan. Itu lebih dari 11 juta km.
46P/Wirtanen ini disebut memberikan peluang bagi para peneliti untuk mengobservasi buntut komet dan melihat lebih jauh ke nukleusnya. Selain itu, Farnham mengatakan 'Komet Natal' ini juga unik karena memancarkan air lebih banyak dari perkiraan. Itu merupakan fenomena yang terbilang jarang.
Sayangnya, komet ini sudah menunjukkan cahayanya yang paling terang pada Minggu (16/12/2018) malam waktu AS. Meski demikian, bagi yang masih ingin melihatnya, 'Komet Natal' ini masih akan menampakkan dirinya di langit Bumi dalam waktu sepekan hingga dua pekan ke depan.
Soal bisa terlihat dengan mata telanjang atau tidak, hal ini tergantung dari tempat melihat komet itu sendiri. Kalau di kota-kota besar dengan tingkat polusi tinggi, Farnham menyebut mungkin penikmatnya butuh teleskop atau teropong untuk melihatnya.
Fenomena ini membuatnya masuk ke dalam 10 komet terdekat dengan Bumi dalam kurun waktu 70 tahun terakhir. Setelahnya, 46P/Wirtanen tidak akan berada sedekat ini dalam kurun waktu hingga ribuan tahun ke depan, sebagaimana kutip dari New York Times, Senin (17/12/2018). (LKC)
Komentar