Daftar Isi
Foto: Plavayushchiy Tank PT-76 Yontankfib 2/Marinir. (Instagram/@marinir_tni_al)
Lancang Kuning – Sejumlah unit kendaraan tempur Plavayushchiy Tank PT-76 dan kendaraan taktis miliki Batalyon Tank Amfibi 2/Marinir bergerak keluar sarangnya.
Pergerakan kendaraan perang juga diikuti oleh sejumlah prajurit pasukan elite TNI Angkatan Laut.
Dilansir VIVA Militer dari akun Instagram resmi Korps Marinir TNI Angkatan Laut, pergerakan kendaraan tempur tersebut merupakan bagian dari Latihan Serbuan Mekanis (Bunis) yang diikuti oleh Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) Tingkat III Korps Marinir Angkatan ke-68.
Digelar di Pusar Latihan Tempur 5 (Puslatpur 5) Baluran Asembagus, Situbondo Jawa Timur, Senin 29 November 2021, para Taruna AAL Tingkat III Korps Marinir menerima sejumlah materi latihan.
Pada Latihan Serbuan Mekanis ini, para Taruna AAL menerima materi pertempuran Gerakan Maju Untuk Kontak (GMUK), melewati medan kritis, hingga pengetahuan tentang ranjau sampai dengan cara penyelesaian medan ranjau.
Seluruh materi yang dipelajari oleh Tarina AAL kali ini diberikan langsung oleh Perwira Koordinator Latihan (Pakorlat), Letda Marinir M. Ikbal.
Sementara itu, Komandan Batalyon Tank Amfibi 2/Marinir (Danyontankfib 2/Marinir), Letkol Marinir M. Isarisnawan, menyampaikan bahwa seluruh prajurit Yontakfib 2/Marinir untuk mendukung Taruna AAL dalam prosesi Latihan Serbuan Mekanis.
Sebagai pihak yang lebih berpengalaman, Danyontakfib 2/Marinir meminta pasukannya untuk memberikan ilmu pengetahuan dan pengalaman khususnya pengawak Kavaleri Marinir.
Sehingga, para Taruna AAL memiliki bekal untuk bertugas di satuan Korps Marinir di masa yang akan datang.
Sebagai informasi, Yontankfib 2/Marinir atau Batalyon Tank Amfibi 2/Catur Daya Cakti, didirikan pada 17 Oktober 1961.
Yontankfib 2/Marinir merupakan satuan yang menjadi kekuatan inti di jajaran Resimen Kavaleri 2/Marinir (Menkav 2/Marinir), Pasukan Marinir 2 (Pasmar 2). (LK)
Artikel ini sudah ditayangkan viva.co.id dengan judul berita Kendaraan Perang Marinir TNI Bergerak Keluar Sarang, Ada Apa?
Komentar