Legislator PKS Minta Maaf ke PDIP, Fahri Sindir Oposisi Penakut

Daftar Isi

    Foto: Fahri Hamzah, Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia. (Suara.com)


    Lancang Kuning – Anggota DPR Fraksi PKS Fahmi Alaydroes meminta maaf kepada PDI Perjuangan (PDIP) karena menyinggung soal pencapresan Puan Maharani. 

    Fahmi kecewa karena interupsinya dicuekin Puan saat di forum rapat paripurna pengesahan Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI. 

    Permintaan maaf Fahmi usai sindiran ragukan Puan jadi capres rupanya ikut jadi perhatian eks politikus PKS, Fahri Hamzah. Tokoh Partai Gelora Indonesia itu melalui cuitan di Twitternya menyampaikan kritikan menyindir PKS dengan menyinggung oposisi memble dan oposisi penakut. 

    Menurut dia, DPR yang berkantor di Senayan merupakan orang yang digaji rakyat untuk berantem dalam menyampaikan aspirasi. "Senayan itu tempat orang yang digaji rakyat untuk berantem. Bukan minta maaf….! #OposisiPenakut," tulis Fahri di akun Twitternya, @Fahrihamzah yang dikutip pada Selasa, 9 November 2021. 

    Dicuitan sebelumnya, Fahri juga menyinggung dengan tanda pagar atau tagar #OposisiPlangaPlongo, #OposisiMemble. PKS saat ini adalah partai politik yang mengambil sikap oposisi atau berada di luar pemerintahan Jokowi. 

    Tak lama setelah itu, Fahri kembali menge-tweet dengan menyinggung oposisi jangan memble disertai tagar. Ia mengkritisi jangan argumen jumlah sedikit di parlemen selalu jadi alasan. 

    "jangan selalu menyesali jumlah yg sedikit atau kecil…kalau kalian benar, kalian banyak…kalian mayoritas..  #OposisiJanganMemble," tambah Fahri. 

    Sebelumnya, Anggota Fraksi PKS Fahmi Alaydroes mengaku sudah menyampaikan permintaan maaf ke Fraksi PDIP karena menyinggung pencapresan Puan saat paripurna, Senin, 8 November 2021. 

    Dia mengaku sindiran ke Puan soal capres karena kecewa interupsinya dicuekin. "Itu mengalir begitu saja karena rencana yang ingin saya sampaikan sudah saya siapkan dan sengaja di momen paripurna yang sekarang karena berkaitan dengan pengesahan Panglima," kata Fahmi kepada wartawan, Senin 8 November 2021. 

    Fahmi menyampaikan sindiran capres ke Puan sudah selesai karena ia telah menyampaikan permohonan maaf kepada teman-teman Fraksi PDIP. Dia berharap polemik ini jadi pembelajaran bagi pimpinan DPR saat memimpin paripurna. 

    "Tetapi hal itu sudah selesai tadi teman-teman PDIP saya juga telah meminta maaf. Tetapi ini tentu saja menjadi pelajaran besar terutama buat pimpinan DPR, untuk menghargai dan menjamin hak konstitusi saya sebagai anggota DPR," lanjut Fahmi. 

    Kata PDIP Disorotnya Puan Maharani, Fraksi PDIP memberikan pembelaan. Ketua Fraksi PDIP Utut Adianto mengatakan  sebagai pimpinan sidang, Puan berhak untuk menerima interupsi atau tidak.  

    Menurut dia, hal itu yang mestinya harus dipahami oleh seluruh peserta sidang. "Yang mimpin sidang itu berhak, interupsi diterima atau tidak," kata Utut, Senin, 8 November 2021, dilansir LKC dari Viva.co.id

    Utut menambahkan, saat paripurna dimulai, sejak awal pimpinan sudah memberitahukan agenda tunggal. Ia menekankan agenda itu mendengarkan hasil laporan Komisi I DPR terkait uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test terkait calon Panglima TNI. Selain itu, persetujuan paripurna terhadap Andika Perkasa sebagai Panglima TNI.  

    "Tadi kan di awal udah dibilang. Agendanya tunggal, yaitu masalah laporan Komisi I mengenai Panglima TNI, kan sudah. Kan interupsi bisa ditempat lain, supaya kesakralannya bisa terjaga," kata Utut. (LK) 

     

    Artikel ini sudah tayang di VIVA.co.id dengan judul berita Legislator PKS Minta Maaf ke PDIP, Fahri Sindir Oposisi Penakut

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Legislator PKS Minta Maaf ke PDIP, Fahri Sindir Oposisi Penakut
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar