Daftar Isi
Foto: Carolina Marin mengerang kesakitan. (BWF)
Lancang Kuning – Persaingan para atlet bulutangkis dunia di French Open 2021 semakin sengit. Dimulai pada Selasa 26 Oktober dan berakhir 31 Oktober mendatang di Stade Pierre de Coubertin, Paris.
Ada fakta menarik berbicara soal French Open, salah satunya dari maharatu bulutangkis dunia, Carolina Marin. Ia gagal menjuarai turnamen itu di 2019 (22-27 Oktober).
Perjuangan Carolina Marin Berakhir di Tangan Gadis 17 Tahun
Petaka menimpa Marin ketika berlaga di French Open 2019. Bagaimana tidak jalan mulus ia lalui hingga ke final, namun di partai puncak terjungkal.
VIVA Bulutangkis mencatat, pemegang tiga gelar juara dunia dan juara Olimpiade 2016 itu tampil memukau sejak babak 32 besar. Ia mengalahkan Cai Yan Yan lewat rubbergame 21-8, 22-24 dan 21-15.
Babak 16 besar, tunggal putri Jepang Nozomi Okuhara digasak. Marin menang 21-18 dan 21-17.
Perempatfinal, giliran wakil Thailand Ratchanok Intanon dihabisi. Marin menang lewat rubbergame 21-18, 17-21 dan 21-14.
Semifinal, tunggal putri andalan Taiwan Tai Tzu Ying jadi korban. Marin melibas Tzu Ying dua gim 21-16 dan 21-9.
Petaka terjadi, Marin terjungkal di final membara. Ia diamuk tunggal putri Korea Selatan, An Se Young yang kala itu masih berusia 17 tahun.
Setelah melalui final melelahkan, Marin harus mengakui keganasan An Se Young. Ia keok lewat rubbergame 21-16, 18-21 dan 5-21. (LK)
Artikel ini sudah ditayangkan viva.co.id dengan judul berita Sadis, Maharatu Bulutangkis Dunia Diamuk Gadis 17 Tahun di French Open
Komentar