Daftar Isi
Foto: Tangkapan layar cuitan pemilik akun @indiratendi saat sedang melakukan penelitian tentang Monyet Yaki di Cagar Alam Tangkoko, Sulawesi Utara
Lancang Kuning - Viral kisah mahasiswa 10 bulan di dalam hutan demia penelitian Monyet Yaki.
Kisah tersebut dibagikan di media sosial Twitter.
Cuitan mahasiswa ini ramai menjadi perbincangan netizen.
Hingga kini, Sabtu (26/6/2021), cuitan tersebut telah mendapatkan 10,6 ribu retweet dan disukai oleh 71,6 ribu pengguna Twitter.
Kisah itu diunggah oleh akun Twitter @indiratendi pada Kamis (10/6/2021).
Foto: Tangkapan layar cuitan pemilik akun @indiratendi saat sedang melakukan penelitian tentang Monyet Yaki di Cagar Alam Tangkoko, Sulawesi Utara (Twitter @indiratendi)
Dalam cuitannya, pengunggah menceritakan bahwa untuk melakukan penelitian pada Monyet Yaki, ia harus hidup selama 10 bulan di hutan.
Selain itu, setiap harinya ia juga harus mengikuti Monyet Yaki dari pagi hingga sore hari.
Pengunggah juga memberikan beberapa foto dokumentasinya saat melakukan penelitian.
Temukan Hal Menarik Tentang Monyet
Saat dikonfirmasi Tribunnews.com, pengunggah bernama Indi mengatakan, penelitian Monyet Yaki ini dilakukan di Cagar Alam Tangkoko, Sulawesi Utara.
Perlu diketahui, Monyet Yaki atau Monyet Jambul Hitam Sulawesi ini adalah spesies endemik yang hanya ada di Sulawesi.
Nama Yaki adalah sebutan untuk monyet jambul hitam ini dalam bahasa lokal.
Selama berada di Tangkoko, Indi bekerja di stasiun riset di dalam hutan.
Tak sendiri, ia bekerja bersama teman-temannya dari Macaca Nigra Project (MNP).
Indi mengaku selama penelitian ia menemukan beragam hal menarik tentang Monyet Yaki yang ditelitinya.
Salah satu di antaranya adalah perilaku monyet yang unik.
Seperti saat Monyet Yaki yang suka berpelukan dan membuat suara dengan bibir.
"Hal yg paling menarik itu perilaku monyetnya unik. Ketika mendekat ke monyet lain, Monyet Yaki suka berpelukan dan membuat suara dengan bibir (lipsmacking)," kata Indi kepada Tribunnews.com, Kamis (24/6/2021).
Selain itu, ada juga perilaku unik Monyet Yaki betina saat sedang birahi dan kebiasaan mereka dalam bergotong royong menjaga bayi monyet.
"Betina yang sedang birahi pantatnya akan membesar seperti balon. Monyet Yaki bergotong royong menjaga bayi, jadi terkadang bayi digendong oleh betina yang bukan induknya."
"Ada juga jantan yang kami anggap baby keeper karena sering duduk mengawasi atau menjaga betina-betina yang punya bayi," terang Indi.
Foto: Foto monyet yaki betina yang sedang birahi dengan ciri pantatnya membesar seperti balon. Tangkapan layar cuitan pemilik akun @indiratendi saat sedang melakukan penelitian tentang Monyet Yaki di Cagar Alam Tangkoko, Sulawesi Utara. (Twitter @indiratendi) (Twitter @indiratendi)
Pernah 4 Tahun Bekerja di Konservasi Primata
Indi menuturkan, penelitian tentang Monyet Yaki ini berawal saat ia akan melanjutkan kuliahnya ke jenjang S2.
Kemudian Indi ditawari topik penelitian tentang Monyet Yaki.
Indi pun merasa tertarik untuk melakukan penelitian tersebut.
Karena sebelumnya ia juga pernah bekerja selama empat tahun di konservasi primata.
"Kebetulan saya punya pengalaman 4 tahun bekerja di konservasi primata. Saya tertarik dan berdiskusi lebih lanjut dengan dosen pembimbing saya, yang kebetulan juga salah satu direktur Macaca Nigra Project (MNP)," ungkap Indi.
Meski objek penelitian Indi adalah Monyet Yaki, tapi dalam penelitian tersebut, ia juga mendapatkan wawasan baru tentang Suku Sangir.
Suku Sangir adalah salah satu penduduk asli yang menjadi menghuni wilayah Sulawesi.
"Selama penelitian juga saya jadi belajar banyak hal tentang Suku Sangir, mulai dari bahasa, lagu, makanan, dan acara adatnya," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul VIRAL Kisah Mahasiswa Meneliti Monyet Yaki, Temukan Hal Menarik Tentang Perilaku Monyet yang Unik
Komentar