Di Mekah, Husni Merza Pernah Disebut Akan Jadi Pemimpin Siak

Daftar Isi

    Keterangan foto: Wakil Bupati Siak Husni Merza dan keluarga.  (Istimewa)

    SIAK, Lancangkuning.com - Langkah politik Wakil Bupati Siak terpilih H Husni Merza tidak ada yang menyangka, keinginan hati ingin mengabdikan diri di dunia usaha, tetapi secara mengejutkan terjun ke dunia politik.

    Husni Merza tahun 2004 lalu diajak oleh orang tuanya umrah di tanah suci Mekah. Orang tuanya ingin berlebaran di tanah suci, kebetulan saat umrah tersebut bertepatan di bulan Ramadhan. 

    "2004 itu saya masih di KPU, waktu itu selesai pemilu dan saat itu saya ada duit, orang tua saya ajak saya umrah, karena mereka risau sebab saya belum berkeluarga. Maka diajaklah saya umrah," kata Husni Merza, berbincang dengan Lancangkuning.com, beberapa waktu lalu.

    Saat di Mekah, ada kisah unik yang terjadi, ketika berjumpa dengan sama-sama jamaah asal Indonesia.

    "Kalau tak salah saya, yang mengobrol dengan kami itu orang Surabaya, kami mengobrol tentang daerah dan Siak. Ketika itu ada salah satu jamaah mengatakan, saya akan menjadi pemimpin Siak. Dan saya anggap itu hanya obrolan biasa saja, karena saya tidak ada ambisi untuk itu," kata Husni.

    Selesai umrah kata Husni, ia pulang lagi ke Siak, dan kembali melakukan aktivitas seperti biasanya.

    "Karena saya berpikir, jika saya terjun ke dunia politik, secara otomatis saya harus mata dari sisi ekonomi, karena nanti saya tidak mau bergantung hidup dari gaji politik saya," jelas mantan direktur PT Permodalan Siak (Persi) itu.

    Sampailah ketika Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Siak membuat warkah, ketika sepeninggalan Syamsuar yang terpilih menjadi Gubernur Riau, Wakil Bupati Siak waktu itu Alfedri secara otomatis menjabat Bupati Siak.

    LAMR Siak menggelar rapat, siapa yang layak menggantikan posisi Alfedri menjadi Wakil Bupati Siak. "Ingat saya, ketika ada pengurus LAMR Siak menelpon saya, pengurus LAMR itu bilang saat itu LAMR sedang rapat membahas masalah calon pengganti pak Alfedri untuk mengisi kekosongan wakil bupati. Pengurus LAMR itu bertanya kepada saya, untuk kesiapan saya masuk dalam nominasi, dan saya jawab, kalau nominasi masukkan saja, pikiran saya, saya ini hanya pelengkap saja," jelas Husni.

    Dalam rapat itu, muncul nama Husni, Sekda Siak saat itu Said Hamzah, ketua DPRD Siak saat itu Indra Gunawan, politisi Hendry Munief dan Said Arif Fadillah dari PNS.

    Setelah warkah LAMR Siak itu keluar, muncul dua nama yakni dari PNS dan non PNS. "Dari PNS muncul nama Sekda saat itu pak Said Hamzah, dan non PNS muncul nama saya," jelas Husni.

    Husni heran, kenapa nama Indra Gunawan dan Hendry Munief tidak masuk, setelah itu baru ia ketahui LAMR Siak tidak mau memilih dari kalangan partai, sebab LAMR tidak mau dianggap berafiliasi ke politik tertentu.

    "Bayangan saya, ketika selesai tugas saya di PT Persi, keinginan saya selanjutnya adalah Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB), saya tertantang mengembangkan kawasan itu atau BUMD Siak lainnya atau ke provinsi. Saya sama sekali tidak terbayang menjadi Wakil Bupati Siak," akui mantan direktur PT Persi 2010-2020 itu.

    Ketika berjalannya waktu, ia mendapat kabar bahwa Said Hamzah tidak bersedia maju, Husni mulai galau, karena sasaran posisi wakil bupati itu secara otomatis mengarah ke dia.

    "Kemudian saya jumpai pak Hamzah, saya panggil abang dengan beliau. Abang betul tak maju?, dia menjawab dia tidak mau. Kemudian ia bertanya ke saya, kamu gimana siap maju? Saya jawab, kalau dibilang siapa saya lebih tak siap bang, saya jawab ketika itu," kata Husni.

    Selang beberapa hari, terjadi lagi pertemuan kedua, tetapi pertemuan itu lebih mengerucut, dan Said Hamzah meminta Husni untuk siap-siap.

    "Ni (Husni), kamu siap-siap. Itu kata pak Hamzah ke saya, waktu pertemuan kedua itu," kata Husni.

    Husni semakin galau, sewaktu acara ulang tahun Kabupaten Siak 2019, ketika itu ia bersama Amzar (juga mantan Sekda Siak) bertemu mantan Bupati Siak Arwin AS.

    "Kami bertemu di ruang makan DPRD Siak. Pak Arwin bilang ke saya, kamu ada niat maju ndak? Kata Pak Arwin ke saya, dan saya bilang tak siap. Kemudian Pak Arwin membisikkan ke saya, kalau Said Hamzah tak jadi maju, kamu harus siap," kata Husni meniru ucapan Arwin AS.

    Setelah pertemuan dengan Arwin di DPRD Siak itu, Husni kembali bertemu dengan Said Hamzah.  "Kami bertemu di Masjid Al fatah, pak Said Hamzah kembali menegaskan bahwa dirinya tidak mau maju dan dia katakan ia siap mendukung saya," kata Husni. 

    Kemudian selang beberapa waktu, nama ia sudah hampir dipastikan menjadi pendamping Alfedri. Ketika ia rapat di kantor PT Persi, ada orang penghubung Alfedri menelpon dia menyuruh untuk standby. 

    "Saya bermain Badminton, seingat saya itu malam Jumat, pak Alfedri menelpon saya dan meminta saya untuk datang ke rumah dia. Kemudian saya ia kan, saya pulang mandi, dan menuju ke kediaman beliau," jelasnya.

    Bayangan Husni waktu itu, di kediaman Alfedri orang sudah ramai, tetapi ternyata di kediaman sepi.

    "Seingat saya, saya dipanggil pak Alfedri itu bulan November. Saya ngobrol dengan pak Alfedri, kemudian beliau menanya kesiapan saya, waktu itu saya minta waktu untuk berdiskusi dengan keluarga. Tetapi pak Alfedri meminta malam itu juga keputusannya. Kata pak Alfedri, kalau iya, iya kan malam ini, besok kita ke partai," kata Husni.

    Husni mengatakan, ia membuat keputusan malam itu juga. "Kalau itu yang dibilang, saya dengan Bismillah saya ia kan," akuinya.

    Setelah pulang dari pertemuan dengan Alfedri, Husni menelpon keluarganya untuk minta pendapat. "Adik saya sarankan besok saya ziarah makam orang tua saya dan makam Sultan," kata Husni.

    Kemudian ia juga menelpon pengasuh pondok pesantren Babussalam di Rokan Hilir Syech Ismail Royan untuk memberi tahu kabar itu. "Syech Ismail Royan ini orang yang paling dekat secara spiritual dengan almarhum ayah saya. Beliau saya telpon, dan beliau menjawab, kamu siapkan diri kamu," kata Husni.

    Husni berjanji, bersama Bupati Siak H Alfedri akan memenuhi janji-janji kampanyenya pada pilkada 2020 kemarin, dan akan memprioritaskan kampung-kampung yang membutuhkan pembangunan.

    "Janji itu berlaku ditempat yang menang, yang kalah tetap kita bangun, tetapi kita prioritaskan yang menang dulu, jika sudah terpenuhi daerah yang menang, baru kita akan prioritaskan yang kalah. Itukan konsekuensi politik," jawabnya.

    Husni meminta doa dan dukungan masyarakat, agar kepemimpinan ia bersama Alfedri bisa berjalan sukses dan bisa membawa kemajuan untuk Kabupaten Siak.

    "Kami minta doa juga, agar saya dan pak Alfedri terus kompak. Ini semua untuk kemajuan Kabupaten Siak yang kita cintai ini," harapnya. 

    H Alfedri dan H Husni Merza akan dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati Siak 21 Juni 2021, Gubernur Riau Syamsuar akan melantik dua putra terbaik Kabupaten Siak itu di Balai Pelangi perumahan Dinas Gubernur Riau Pekanbaru di jalan Diponegoro. (Gs)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Di Mekah, Husni Merza Pernah Disebut Akan Jadi Pemimpin Siak
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar