In Memoriam Almarhum Bopo Guru Jakiman

Daftar Isi

    Catatan Bagus Santoso
    (Wakil Bupati Bengkalis) , Ketua Paguyuban Masyarakat Solo Riau (PAMOR)

    JUMAT, 7 Mei 2021 menjadi hari berkabung bagi pengurus, anggota dan poro sedulur terutama Paguyuban Keluarga Ngayogyakarta (PKNS), Paguyuban Masyarakat Solo Riau (PAMOR) , Ikatan Keluarga Jawa Riau (IKJR) dan Organisasi Muhammadiyah Riau. 

    Saya Bagus Santoso dan keluarga turut berduka cita yang mendalam,  pada hari jumat hari yang baik,  Orang tua kita, tokoh, sesepuh, sang guru Bopo Jakiman meninggal dunia. 

    Saya mohon maaf, baru mendengar kabar duka setelah membaca pada dinding FB Kang Mas Suro Abadi. Setelah itu baru menyusul pemberitahuan dari sedulur dan sahabat secara bergantian lewat medsos FB dan WA.

    Bopo guru Jakiman bagi saya adalah sosok panutan yang lurus pendirian, istiqomah dalam melangkah mencapai cita dan tujuan. Beliau pakar pendorong dan mativator istimewa. 

    Bagi saya, Bopo Jakiman perlambang orang jawa yang konsisten dan modern. Nyalinya dalam bertindak dan bersikap mengalahkan anak muda. Ia tak segan terjun langsung, menyiratkan pesan bahwa mengejar cita itu harus dengan praktek nyata bukan dengan teori penuh cerita.

    Tanpa banyak bicara, sosok Jakiman tegas dan tangkas. Tak neko neko bertindak ikhlas tanpa pamrih. Ia tokoh Riau turunan Jawa yang layak mendapatkan penghormatan sebagai tokoh. Disaat orang lain tampil menokoh, Jakiman datang dengan sentuhan peseduluran dan tegas pendirian.

    Saya belum mampu membalas budi baiknya. Beliau yang memecut setiap anak muda  turunan jawa untuk tampil maju dan maju. Saya salah satu diantara yang mendapatkan doa dan sentuhan yang dipadukan keyakinan dengan prinsip lurus tak kenal baling baling.

    Masih terngiang ditelinga,  Bopo Jakiman memberikan wejangan ketika saya memastikan maju sebagai Calon Wabup berpasangan Kasmarni pada Pilkada 2020.  Dihadapan para tokoh dan sedulur Jawa di Hotel Pangeran Pekanbaru. Tepat sebulan
    menjelang hari H pencoblosan. 

    Tanpa tedeng aling aling, Jakiman pasang badan memberikan dukungan tanpa reserve. Beliau turun gunung kampanye bersama Pakde Tugimin dan tokoh mud Dr Santoso Almatesehi. 

    Dan itulah ciri Bopo Jakiman, disaat yang lain berhitung untung rugi, Beliau sosok sesepuh mumpuni tampil di depan meneladankan sikap ksatria sejati.

    Nak Bagus, Yen Wani Ojo Wedi-wedi, Yen Wedi Ojo Wani-wani" (kalau berani jangan pernah merasa takut, kalau takut jangan pernah berani melakukannya).

    Makna dari ungkapan tersebut saya sebagai Calon pemimpin Wabup Bengkalis, harus mempunyai sifat ksatria . 

    Jika sudah nawaitu ikhlas maju,  maka harus berani tanpa tolah toleh, bujur lalu melintang patah, rawe rawe rantas malang malang putung, hajar terus meskipun didepan ada aral rintangan. 

    Masih pitutur Sang Bopo Jakiman, sebagai calon pemimpin saya diwanti wanti harus ksatria, Berani menghadapi apapun resikonya. 

    Sebaliknya jika masih ragu, menyimpan rasa takut jangan sesekali mencoba meneruskan. “ Hidup memang penuh resiko maka  jangan setengah setengah dalam melangkah” imbuh bopo Jakiman. 

    Baktiku untukmu Bopo Guru, Insya Allah akan saya amalkan laku ilmu petuah saktimu. Semoga Sang Guru Husnul Khotimah, amin ya Robal Alamin, Alfatehah.(rie)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel In Memoriam Almarhum Bopo Guru Jakiman
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar