Daftar Isi
LancangKuning - Infeksi nosokimial merupakan sebuah infeksi yang berasal dari lingkungan rumah sakit. Pasien bisa dibilang terkena infeksi nosokimial jika mendapat penularannya dari rumah sakit, dan juga jika mendapat infeksi di rumah sakit yang gejalanya baru terasa saat pulang ke rumah, serta infeksi pada pekerja di dalam rumah sakit.
Gejala
Gejala yang dialami oleh penderita biasanya timbul setelah dirawat di rumah sakit dan belum ada gejala saat awal pergi ke rumah sakit. Gejala-gejala umum dari infeksi ini di antara lain adalah:
- Batuk berdahak kental.
- Demam dan menggigil.
- Jantung berdebar kencang.
- Badan lemas
- Punggung dan perut terasa nyeri
- Napas terasa sesak.
Penyebab
Infeksi ini disebabkan karena bakteri-bakteri yang terdapat di rumah sakit. Bakteri itu bisa tertular dari orang lain yang ada pada rumah sakit, bakteri yang normalnya ada dalam tubuh dan saat normal tidak menyebabkan gangguan orang itu, dan bakteri yang mencemari lingkungan serta peralatan di rumah sakit. Tidak hanya bakteri saja yang bisa menyebabkan infeksi ini, jamur, virus, atau parasit lainnya di rumah sakit juga demikian.
Bakteri resisten adalah saat antibiotik sudah tidak lagi efektif untuk membunuh bakteri itu. Hal ini karena pemakaian antibiotik yang tidak mengikuti anjuran dokter. Pemakaian antibiotik yang tidak benar akan mengakibatkan bakteri yang berada dalam tubuh manusia berubah sifatnya dan menjadi kebal dengan antibiotik tersebut. Rumah sakit adalah tempat berbagai macam pasien, karena itulah bakteri resisten bisa menjangkit di sekitar rumah sakit dan bakal lebih sulit ditangani jika banyak yang terinfeksi
Faktor Risiko
Hal-hal yang mampu meningkatkan risiko terjadinya infeksi nosokimial adalah sebagai berikut:
- Orang yang sudah berusia di atas 70 tahun, anak-anak, serta bayi.
- Imun yang lemah, seperti kekurangan nutrisi, dan orang yang melakukan kemoterapi.
- Karena perawatan yang lama di rumah sakit.
- Tempat perawatan yang padat, pemindahan pasien secara terus menerus, dan peletakan pasien yang gampang terinfeksi dalam satu ruangan.
- Orang koma, kegagalan pada ginjal, luka karena terbakar, cedera yang berat.
- Kegiatan rumah sakit seperti operasi, penggunaan peralatan yang ada pada rumah sakit.
Jenis-Jenis
- Infeksi Saluran Kemih
Infeksi saluran kemih merupakan infeksi yang terdapat sistem kemih, yaitu kandung kemih, ureter, uretra, serta ginjal. Infeksi ini disebabkan karena pemasangan tabung ke kandung kemih agar mengalirkan urin yang disebut juga kateter urin. 15-25 % orang yang dirawat mendapat tabung ini.
- Infeksi Aliran Darah
Biasanya orang yang pernah masuk ke UGD karena kondisi serius, rawat inap, akan dipasangkan alat yang bernama CVC line atau bisa dibilang alat akses vena. Alat ini berfungsi untuk mengalirkan cairan ke dalam tubuh agar kesehatan terjaga saat di rumah sakit, dan juga biasa digunakan untuk tes khusus.
Efek samping dari alat ini adalah bisa menginfeksi aliran darah, ini dapat terjadi jika bakteri masuk ke dalam aliran darah melalui tabung central line. Ini bisa menyebabkan pasien mengalami demam dan nyeri.
Saat ini, pihak medis sudah lebih steril dalam memakai kateter, dan selalu menjaga kebersihan alat tersebut.
- Pneumonia
Infeksi ini juga ditularkan dari rumah sakit, biasanya karena penggunaan ventilator. Ventilator merupakan alat yang berisi oksigen dan digunakan untuk bantuan pernapasan, alat ini digunakan pada hidung dan mulut.
Jika bakteri atau kuman masuk ke tabung dan sampai ke paru-paru, maka akan terjadi infeksi, agar mengurangi risiko penularan, biasanya petugas akan menjaga kebersihan ventilator secara teratur, dan tentunya menjaga kebersihan pasien juga.
Agar kita tidak tertular, pakailah masker jika berkunjung ke rumah sakit, jangan memegang alat-alat atau objek di sana, serta sering mencuci tangan dengan benar.
- Infeksi Situs Operasi
Infeksi ini terjadi setelah melakukan operasi, infeksi yang ringan bisa terjadi jika hanya bagian kulit saja yang terkena, tetapi juga bisa menjadi infeksi serius jika sudah sampai ke dalam dan organ.
Risiko penyakit ini umumnya tidak berpengaruh besar untuk pasien yang di rawat UGD, Gejalanya biasanya adalah demam dan nyeri pada bekas operasi. Jika terdapat gejala tersebut sesudah operasi, kunjungi dokter agar dibuatkan antibiotik. (Haikal)
Komentar