Daftar Isi
LancangKuning - Dunia bisnis ialah salah satu dunia yang sangat banyak hadapi pertumbuhan, bergerak maju serta kilat sehingga dibutuhkan banyak strategi di dalamnya. Contohnya saja terdapatnya pembiayaan keuangan, operasional kerja, aktivitas perekrutan karyawan, penilaian bisnis serta yang lain. Tetapi terdapat satu perihal berarti yang lain dalam dunia bisnis yang tidak boleh dilewatkan yaitu klasifikasi biaya.
Pasti saja, dalam berbisnis senantiasa saja berkenaan dengan namanya modal serta pembiayaan bukan kala mengelola operasionalnya? Itu jelas memerlukan klasifikasi. Dimana aktivitas peng- klasifikasian ini sendiri memanglah bertujuan buat membedakan satu kebutuhan dengan kebutuhan lain cocok besarannya. Nah untuk yang mau memahami lebih dalam menimpa klasifikasi biaya, penafsiran, contoh serta gunanya ayo ikuti penjelasan berikut.
Klasifikasi biaya mempunyai penafsiran selaku suatu pengelompokan serta elemen biaya secara sistematis dalam penggolongan tertentu. Aktivitas klasifikasi biaya sendiri bertujuan buat membuat laporan terpaut menimpa informasi yang terdapat serta bertujuan membagikan informasi keuangan industri secara faktual bersumber pada jadikan serta penggolongan. Dimana sumber dari klasifikasi ini sendiri didasarkan pada sumber murah yang diukur dalam satuan duit.
Klasifikasi ini sendiri disusun dengan tujuan tertentu misalnya buat membuat penilaian keuangan, pelaporan keuangan ataupun yang lain. Klasifikasi biaya pula mempunyai bermacam tipe sumber klasifikasinya yang hendak dibahas pada penjelasan berikutnya. Berikut.
- Konsep serta Klasifikasi Biaya Bersumber pada:
- Biaya Pabrikase/ Pabrik: Bahan langsung( Direct Materials)→ seluruh bahan yang membentuk bagian integral dari benda jadi. Contoh: Biaya pembelian Kayu di industri meubel
- Tenaga Kerja Langsung( Direct Labor)→ tenaga kerja yang dikerahkan buat mengganti bahan langsung jadi benda jadi. Contoh: Biaya buat pembayaran pegawai yang membuat meja
- Biaya Overhead Pabrik: Bahan Tidak Langsung→ bahan yang diperlukan guna menuntaskan sesuatu produk, namun konsumsinya sedemikian kecil. Contoh: Biaya buat pembelian amplas, paku, lem. Tenaga Kerja Tidak Langsung→ tenaga kerja yang dikerahkan secara tidak langsung pengaruhi pembuatan benda jadi. Contoh: Biaya buat membayar pengawas/ mandor. Biaya Tidak Langsung Yang lain. Contoh: Biaya telepon, listrik, air dll.
Bersumber pada Tingkah Laku Biaya Dalam “Konsep serta Klasifikasi Biaya”
- Biaya Variabel→ Biaya yang berubah- ubah sebanding dengan pergantian volume penciptaan/ penjualan. Contoh: Biaya Bahan Langsung, Biaya Tenaga Kerja Langsung
- Biaya Senantiasa→ Biaya dimana jumlah totalnya senantiasa meski jumlah yang dibuat/ dijual berubah- ubah diluar kapasitas wajar. Contoh: Biaya pembelian mesin
- Biaya Semi Variabel→ Biaya dimana jumlahnya berubah- ubah dalam hubungannya dengan pergantian kuantitas yang dibuat namun perubahannya tidak sepadan. Contoh: Biaya Tagihan Telepon, Biaya Tagihan PLN( Listrik)
- Biaya Bertingkat (Step Cost)→ Biaya senantiasa dalam sesuatu rentang penciptaan. Contoh: Biaya pembelian mesin 1, bila kapasitas penciptaan mesin 1 tidak memadai hingga beli mesin 2 dst
Bersumber pada Pertanggungjawaban Dalam “Konsep serta Klasifikasi Biaya”
- Biaya Terkontrol→ biaya yang dikeluarkan oleh sesuatu tempat biaya serta atas pengeluaran biaya tersebut seorang wajib mempertanggungjawabkan. Contoh: Biaya pemasangan iklan ialah biaya terkontrol untuk manager Pemasaran
- Biaya Tidak Terkontrol→ biaya yang tidak dapat dibebankan tanggungjawab pengeluarannya pada seorang manajer/ pimpinan pusat biaya. Contoh: Biaya pemakaian bahan ialah biaya tidak terkontrol untuk Manager Pembelian
Bersumber pada Pengambilan Keputusan Dalam “Konsep serta Klasifikasi Biaya”
- Biaya Relevan→ Biaya Relevan merupakan biaya yang diperkirakan nantinya hendak timbul, yang berbeda diantara bermacam alterantif.
- Biaya Tidak Relevan→ Biaya yang tidak tercantum biaya relevan.(Arif)
Komentar