Daftar Isi
LancangKuning - Geologi struktural adalah studi tentang batuan yang cacat dan merupakan lapisan atas bumi. Deformasi yang mengubah bentuk atau ukuran batuan yang disebabkan oleh tegangan dan meninggalkan akibat permanen. Proses deformasi merupakan perubahan bentuk dan ukuran batuan akibat gaya-gaya yang terjadi di bumi. Gaya ini pada dasarnya merupakan proses tektonik yang terjadi di bumi. Dalam pengertian umum, geologi struktural adalah ilmu yang mempelajari bentuk batuan sebagai bagian dari kerak bumi dan menjelaskan proses pembentukannya.
Struktur geologi biasanya merupakan hasil dari gaya tektonik kuat yang terjadi di dalam bumi. Kekuatan ini melipat dan memecah batuan, membentuk sesar yang dalam, dan membangun gunung. Penerapan gaya yang berulang-ulang — pelipatan batuan yang sudah terlipat atau patahan dan penyeimbangan batuan yang sudah mengalami patahan — dapat menciptakan gambaran geologi yang sangat kompleks yang sulit untuk diinterpretasikan.
Sebagian besar gaya ini terkait dengan aktivitas lempeng tektonik. Beberapa sumber daya alam tempat kita bergantung, seperti bijih logam dan minyak bumi, sering kali terbentuk di sepanjang atau di dekat struktur geologi. Dengan demikian, memahami asal mula struktur ini sangat penting untuk menemukan lebih banyak cadangan sumber daya tak terbarukan
“Gaya tektonik”
Batuan mengalami tekanan saat terkena gaya di kedalaman. Ketika batuan terpapar ke permukaan setelah pengangkatan dan erosi, efek stres dapat dipelajari. Batuan bertekanan menunjukkan berbagai tingkat regangan perubahan volume dan / atau bentuk batuan karena tegangan tersebut. Misalnya, membentuk bola vulkanik dapat dipadatkan dan fragmen letusannya diregangkan sebagai respons terhadap tekanan tektonik, seperti kompresi.
Gaya tarik, Tiga jenis tegangan dapat diterapkan pada batuan yaitu; tensional, tekan, dan geser. Tegangan dimensi terjadi ketika sebuah batuan terkena gaya yang cenderung memanjangkan atau menariknya; batuan yang mengalami tekanan tensional cenderung lebih sempit dan lebih panjang dari bentuk aslinya, seperti permen karet atau permen karet yang telah ditarik. Tegangan tekan pada batuan diterapkan dari sisi yang berlawanan dan memiliki kecenderungan untuk memperpendek batuan di antara tegangan yang berlawanan, yang juga dapat meregangkannya sejajar dengan arah bebas tegangan. Tegangan geser terjadi ketika gaya dari arah berlawanan membuat bidang geser di area di mana gaya berjalan sejajar satu sama lain. Skala tegangan geser dapat bervariasi dari beberapa sentimeter hingga ratusan meter.
Regangan, Saat mengalami tekanan, batuan dapat mengalami salah satu dari tiga jenis deformasi; elastis, rapuh, atau plastik. Deformasi disebut regangan elastis jika badan batuan kembali ke bentuk semula setelah tegangan dihilangkan. Sebuah contoh yang baik adalah rebound lambat dari kerak Amerika Utara setelah dihancurkan oleh gletser Pleistosen yang sangat berat. Regangan getas terjadi ketika tegangan cukup besar untuk mematahkan batuan. Strain plastik menghasilkan perubahan permanen pada bentuk batuan. Batuan ulet adalah batuan yang "mengalir secara plastis" sebagai respons terhadap stres. Apakah regangannya plastis atau rapuh tergantung pada besarnya tegangan dan seberapa cepat tegangan diterapkan. Tekanan besar yang diterapkan secara perlahan sering kali melipat batu menjadi pola yang rapat dan berbelit-belit tanpa merusaknya.
Tahapan deformasi adalah sebagai berikut:
- Deformasi Elastis
Deformasi sementara ini terjadi bila tegangan kerja tidak melebihi batas elastis batuan. Begitu tekanan berhenti, bentuk atau posisi batuan kembali ke keadaan semula. - Deformasi Ulet
Yaitu deformasi yang melebihi batas elastisitas batuan sehingga menyebabkan batuan mengalami perubahan bentuk dan volumenya secara permanen, sehingga bentuknya berbeda dengan bentuk aslinya. - Deformasi Fraktur
Yaitu deformasi yang sangat melebihi batas elastisitas batuan sehingga mengakibatkan pecahnya batuan. Sebagaimana diketahui, bumi terdiri dari berbagai bagian terluar (kerak bumi) yang tersusun dari berbagai lapisan batuan. Posisi batuan tersebut di setiap tempat tidaklah sama, tergantung gaya tektonik yang mempengaruhinya.
Struktur permukaan bumi selalu mengalami perubahan yang disebut deformasi. Deformasi kerak bumi dapat disebabkan oleh tegangan dan regangan, temperatur, waktu dan laju regangan, serta komposisi jenis kandungan mineral batuan dan kadar air batuan. Deformasi akibat gaya tektonik diklasifikasikan menjadi struktur primer dan sekunder.
Struktur geologi yang cukup penting untuk diingat adalah kekar, yaitu rekahan bidang lurus yang membelah batuan menjadi balok atau struktur rekahan pada batuan. Sesar adalah rekahan pada batuan yang telah bergeser sehingga terjadi perpindahan antar bagian yang berhadapan satu sama lain ke arah yang sejajar dengan bidang rekahan. Lipatan, yaitu perubahan bentuk dan volume batuan yang ditunjukkan dengan adanya tekukan atau lipatan batuan.(Winxy)
Komentar