Daftar Isi
LancangKuning - Pengertian manajemen basis data | Manajemen basis data merupakan suatu perangkat lunak system yang bisa memungkinkan para pengguna untuk membuat, memelihara, mengontrol, serta dapat mengakses sumber data dengan cara praktis dan efisien.
DBMS dapat juga dipakai untuk mengakomodasikan berbagai bentuk macam pemakai yang mempunyai kebutuhan sebuah akses yang sangat jauh berbeda setiap jenisnya. DBMS pada umumnya menyediakan fasilitas ataupun fitur fitur yang bisa memungkinkan data bisa diakses dengan mudah, aman serta cepat ada beberapa fitur yang secara umum tersedia ialah:
- Keamanan : DBMS menyediakan suatu system pengamanan data sehingga tidak gampang untuk diakses oleh seorang yang tidak mempunyai sama sekali hak akses.
- Independensi : DBMS menjamin independensi di antara data serta program, data ini tidak bergantung dengan program yang mengakses nya, sebab struktur datanya dirancang berdasarkan dengan kebutuhan informasi, bukan karena berdasarkan struktur program. Sebaliknya, program juga tidak akan bergantung pada data, sehingga walaupun struktur data diubah, program tidak perlu diubah.
- Konkruensi atau data sharing : data bisa diakses dengan cara bersamaan oleh beberapa pengguna sebab manajemen data dilaksanakan oleh DBMS.
- Integritas : DBMS dapat mengelola sebuah file - file data serta sebuah relasinya yang bertujuan agar data tersebut selalu ada di dalam keadaan valid dan konsisten.
- Pemulihan : DBMS menyediakan fasilitas untuk dapat memulihkan kembali file-file data pada keadaan semula sebelum terjadinya kesalahan (error) ataupun gangguan baik kesalahan perangkat keras ataupun kegagalan perangkat lunak.
- Kamus atau katalog system : DBMS menyediakan fasilitas kamus data atau katalog system yang menjelaskan dengan sebuah deskripsi dari field - field data yang ada dalamnya terdapat basis data.
- Perangkat produktivitas : DBMS menyediakan sejumlah perangkat produktivitas sehingga dapat memudahkan para pengguna untuk bisa menarik manfaat dari database, contohnya seperti report generator (pembangkit laporan) serta query generator (pembangkit query atau pencarian informasi).
Keunggulan penggunaan system manajemen basis data antara nya sebagai berikut:
- Dapat mengurangi duplikasi data ataupun data redundancy
- Menjaga konsisten serta integritas data
- Dapat meningkatkan efisiensi serta efektivitas penggunaan data
- Dapat memudahkan pengguna di dalam menggali informasi dari kumpulan data
- Meningkatkan produktivitas dari para pengguna data
Kelemahan penggunaan system manajemen basis data antara nya sebagai berikut :
- Membutuhkan suatu keahlian tertentu untuk bisa melakukan administrasi serta manajemen database agar bisa diperoleh struktur serta relasi data yang optimal.
- Diperlukannya kapasitas penyimpanan baik dengan secara eksternal (disk) maupun dengan cara internal (memory) agar DBMS bisa bekerja dengan baik dan efisien.
- Kebutuhan sumber daya (resources) biasanya akan cukup tinggi.
- Konversi dari system yang lama dengan system DBMS yang sekarang terkadang akan sangat mahal, di samping itu biaya pengadaan perangkat keras serta perangkat lunak, dan diperlukan pula biaya pelatihan.
- Bila DBMS gagal dalam menjalankan misinya makan tingkat kegagalan akan menjadi lebih tinggi karena banyaknya pengguna yang akan bergantung pada system ini.
Salah satu tujuan DBMS sendiri yaitu untuk dapat menyediakan sarana antar muka (interface) dalam mengakses data secara efisien tanpa harus melihat dari kerumitan ataupun detail tentang cara data direkam dan dipelihara. DBMS memiliki arsitektur untuk dapat melakukan abstraksi dari data sehingga bisa diperoleh independensi data program.
Di tahun 1975, badan standarisasi nasional Amerika ANSI- SPARC (Amerika National Standar Institute – Standar Planning and Requirements Committee) menetapkan tiga level abstraksi di dalam database yaitu:
- Level Eksternal (External level) ataupun level pandangan (view level)
- Level Konseptual (conceptual level)
- Level Internal (internal level) ataupun level fisik (physical level)
Level eksternal yaitu level yang langsung berhubungan dengan pengguna database. Pada level ini pengguna (user) hanya dapat melihat struktur data sesuai dengan keperluannya sehingga di setiap user bisa mempunyai pandangan yang berbeda-beda dari user lainnya.
Level konseptual yaitu level dari para administrator database, pada level yang ini didefinisikan hubungan antar data secara logic, sehingga diperlukannya struktur data secara lengkap.
Level internal merupakan level yang dimana data tersebut disimpan secara fisik dalam bentuk kode, teks, angka, ataupun bit. Di level yang ini didefinisikan alokasi ruang penyimpanan data, deskripsi data di dalam penyimpanan, kompressi data (agar lebih hemat) serta enkripsi data (agar lebih aman).(Delia)
Komentar