Hal Sepele Yang Membuat Hutang Semakin Menumpuk

LancangKuning.com - Hutang bukanlah hal yang asing bagi masyarakat Indonesia, bukan hanya dari kalangan bawah saja yang pernah berhutang bahkan para petinggi-petinggi pun kadang juga terlilit oleh hutang.

Biasanya berhutang akan dilakukan seseorang saat mereka membutuhkan uang tetapi tidak memilikinya, dan mereka lebih memilih berhutang untuk mendapatkan uang tersebut, baik berhutang dengan perusahaan bank ataupun ke orang lain yang menyediakan jasa pinjaman uang.

Tetapi jika kita terus berhutang maka kita tidak akan bisa mengontrol uang kita, karena saat nanti kita mendapatkan gaji atau uang masuk, maka uang tersebut akan kita lunasi untuk hutang.

Tetapi itu ada sebagian orang yang memilih untuk mensepelekan masalah hutang tersebut. Mereka lebih memilih membiarkan hutang mereka tersebut tertumpuk daripada mencicilnya. Oke di artikel kali ini saya akan menjelaskan kepada pembaca apa saja hal sepele yang membuat hutang anda semakin menumpuk.

1. Anda menghabiskan uang tersebut sia-sia

Jika bagi kita memiliki pola pikir ekonomis atau memiliki prinsip ekonomis yang tinggi maka kita akan lebih pandai untuk mengelola uang, termasuk dalam memperkirakan pengeluaran untuk hutang. Tetapi bagaimana dengan mereka yang hanya bisa menghambur-hamburkan uang mereka sia-sia, pasti ada diantara kita yang seperti itu, lebih memilih menggunakan hutang untuk melakukan hal yang sia-sia, sehingga mereka tidak akan memiliki uang lagi untuk menutupi hutangnya tersebut, dan akhirnya hutang akan terus menumpuk.

2. Menggunakan kartu kredit sebagai metode pembayaran

Zaman sekarang semuanya sudah instan termasuk dalam metode pembayaran. Sudah banyak layanan-layanan dari fasilitas yang memberikan kemudahan kita dalam bertransaksi, jika dulu kita harus membawa uang tunai untuk bertransaksi, saat ini sudah ada yang namanya kartu kredit. Kartu kredit ini memang memberikan kemudahan kita saat berbelanja. Karena kita tidak memerlukan uang tunai untuk menjadi metode pembayaran suatu barang.

Cukup menggunakan kartu kredit sebagai metode pembayaran. Tetapi mana mungkin ada yang mau memberikan uang begitu saja tanpa alasan. Saat kita membayar menggunakan kartu kredit itu sama saja dengan kita meminjam uang ke bank dan saat kita ingin membayarkannya ke bank kita akan di kenakan bunga sehingga uang yang saat kita pinjam dengan yang kita kembalikan nanti pasti akan berbeda nominalnya. Jadi saya sarankan gunakanlah itu untuk melakukan transaksi penting saja.

3. Berhutang lebih baik daripada membayar tunai

Salah satu sebab banyaknya orang Indonesia menggunakan kartu kredit adalah karena pola pikir seperti ini. Mereka lebih memilih berhutang dulu untuk membayar kebutuhan sehari-sehari menggunakan kartu kredit daripada membayar tunai. Padahal mereka sudah tahu, jika kita menggunakan kartu kredit maka sama saja kita berhutang dengan bank , dan hutang tersebut pastilah berbunga.

4. Hutang untuk Hutang

Ini adalah salah satu dampak bagi mereka yang tidak dapat menggunakan uang hutang dengan baik, seperti yang telah dijelaskan di atas, mereka lebih memilih hutang dari pada tunai, dan mereka membiarkan hutang mereka terus tertumpuk hingga akhirnya mereka sendiri tidak dapat membayar hutang mereka tersebut. Karena hal tersebutlah mereka memilih berhutang hanya untuk melunasi hutang sebelumnya. Dan mereka tidak akan mendapatkan apa-apa melainkan hanya untuk membayar hutang-hutang mereka tersebut.

5.Tidak pandai memilah bunga pinjaman

Ini adalah hal yang memang betul-betul di perhatikan oleh seseorang saat melakukan pinjaman uang , baik di bank maupun ke yang lain. Kita harus memerhatikan baik-baik bunga pinjaman yang kita terima, karena semakin besarnya bunga maka hutang yang harus kita bayarkan akan lebih besar, jadi kita harus pandai memilah memilih saat melakukan pinjaman atau berhutang.(Raga)

Itu tadi adalah singkat pembahasan tentang hal sepele yang membuat hutang semakin menumpuk dan sulit untuk di kelola, saran saya pandai-pandailah dalam mengelola keuangan kita, gunakanlah prinsip ekonomi, keluarkan modal sekecil-kecilnya dapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya.