Demokrat ke Moeldoko: Jangan Sibuk Mikir Capres, Kasihan Rakyat

Daftar Isi

    Foto: Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko (kiri). (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

     

    Lancang Kuning –  Prahara Partai Demokrat menyangkut isu kudeta kepemimpinan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY masih berlanjut. Elite Demokrat merespons manuver sejumlah mantan kader dan politikus senior yang mau mengusung Moeldoko sebagai ketua umum menggantikan AHY.

    Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra mengatakan manuver tersebut sudah jelas salah.

    "Ada pelaku gerakan bernama bapak Yos Sudarso menyatakan apa salahnya kami melakukan ini. Ya salahnya adalah upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat yang sah melalui kongres luar biasa," kata Herzaky, dalam keterangannya yang dikutip pada Rabu 3 Februari 2021, dilansir LKC dari Viva.co.id

    Menurut dia, upaya kudeta ini belum pernah terjadi sebelumnya. Herzaky juga mengatakan, jika moeldoko ingin maju sebagai calon presiden atau capres dari Partai Demokrat maka harus membuat Kartu Tanda Anggota atau KTA terlebih dahulu.

    "Bapak SBY duduk sebagai dewan pembina. Jadi, kalau KSP Moeldoko mau menjadi capres melalui Partai Demokrat, ya harus bikin kartu tanda anggota dulu sebagai kader Partai Demokrat. Jangan tiba-tiba ingin jadi ketua umum apalagi melalui kongres luar biasa," jelasnya

    Dia menjelaskan, cara-cara yang dilakukan pihak tersebut sangat tak dibenarkan. Sebab, saat ini AHY adalah ketua umum yang terpilih secara resmi melalui Kongres V Partai Demokrat yang digelar di Jakarta. Menurutnya, melakukan upaya pengambilalihan itu dinilai sangat tidak beretika.

    "Itu saja sudah salah besar. Itu inkonstitusional. Pak Moeldoko itu siapa. Pak Moeldoko itu KSP, stafnya presiden. Tugasnya sekarang membantu Presiden menyelesaikan pandemi dan krisis ekonomi. Jangan malah disibukkan untuk memikirkan pencapresan. Kasihan rakyat. 

    "Lagi pandemi malah memikirkan pencapresan. Kasihan Presiden yang membutuhkan bantuan semua pihak untuk menangani krisis Pandemi dan ekonomi," lanjutnya

    Saat ini, kata Herzaky, lebih baik Moeldoko fokus dengan tugasnya membantu Presiden Jokowi. Ia pun meminta agar kader kepengurusan Demokrat bisa solid. "Terima kasih sudah solid di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono," ujarnya.

    Menyangkut hal itu, Moeldoko menanggapinya dengan menyampaikan kudeta bukan dari luar partai. Sebab, statusnya bukan kader partai. Kata dia, jika ada kudeta seharusnya dari dalam partai.

    "Kalau ada istilah kudeta itu adalah dari dalam. Masa kudeta dari luar?" kata Moeldoko dalam konferensi pers virtual, Senin, 1 Februari 2021.

    Menurut dia, dengan menyinggung AHY bahwa seorang pemimpin partai harus kuat dan jangan terbawa perasaan alias baper. 

    "Saran saya, jadi seorang pemimpin harus pemimpin yang kuat. Janga mudah baperan. Jangan mudah terombang-ambing," ujarnya. (LK)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Demokrat ke Moeldoko: Jangan Sibuk Mikir Capres, Kasihan Rakyat
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar