Jenderal Kopassus Pilihan Jokowi Berhasil Berantas Pengangguran di TNI

Daftar Isi


    Foto: Mayjen TNI (purnawirawan) Widodo dan Jenderal TNI Andika. (TNI AD)


    Lancang Kuning – Ternyata perjalanan Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai pemimpin tertinggi Angkatan Darat Tentara Nasional Indonesia, tak seindah yang dibayangkan.

    Bagaimana tidak, ketika pertama kali dipercaya dan diangkat Presiden Joko Widodo sebagai KSAD, Jenderal TNI Andika harus berhadapan dengan situasi yang cukup tak baik di dalam lingkungan militer Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD).

    Saat pertama kali menjabat KSAD, Jenderal berdarah Komando Pasukan Khusus (Kopassus) itu berhadapan dengan masalah besar yang sedang dialami puluhan jenderal dan ratusan kolonel.


    Ketika itu, di tubuh TNI AD sedang terjadi pengangguran besar-besaran. Puluhan jenderal dan ratusan kolonel tak memiliki jabatan apa-apa.

    Apa yang terjadi di lingkungan TNI AD saat itu diungkapkan mantan Koordinator Staf Ahli KSAD, Mayor Jenderal TNI (Purnawirawan) Widodo Iryansyah, dilansir LKC dari Viva.co.id

    "Suasana enggak bagus. Saat itu ada 76 Jenderal dan 450 kolonel menganggur. Enggak cuma jenderal bintang satu, bintang tiga pun banyak. Itulah pertama kali kepemimpinan Jenderal Andika jadi KSAD diuji" kata Mayjen TNI Widodo dilansir VIVA Militer, Rabu 30 Desember 2020 dari siaran resmi TNI AD.


    Menurut Mayjen TNI Widodo, membeludaknya jumlah prajurit TNI berpangkat Jenderal dan Kolonel yang menganggur disebabkan tidak adanya solusi dan konsep yang jelas dari KSAD sebelum-sebelumnya.

    Baca Juga: Hakim Cabut SP3 Kasus Chat HRS, Penggugat Koordinasi ke Polda Metro

    "Mulai dari selesai sekolah enggak punya jabatan, pulang dari penugasan enggak punya jabatan. Yang bermasalah enggak punya jabatan, yang enggak ada masalah apa-apa pun enggak punya jabatan. Menumpuk di situ," kata Mayjen TNI Widodo.

    Dalam situasi itu, awalnya para perwira TNI AD banyak yang tak yakin Jenderal TNI Andika bisa menuntaskan permasalahan besar itu. Bahkan, Mayjen TNI Widodo sendiri mengaku sempat memprotes konsep yang dijalankan Jenderal TNI Andika.

    Baca Juga: Survei SMRC: Peluang Prabowo sebagai Capres 2024 Mengecil

    Tapi apa yang terjadi, ternyata konsep pengembangan organisasi alias validasi orgas yang dijalankan Jenderal TNI Andika secara perlahan tapi pasti mulai berbuah manis. Dan akhirnya beliau berhasil memberantas masalah pengangguran di TNI AD, dan semua perwira mendapatkan jabatan baru.

    "Pelan-pelan pada saatnya, tidak lama beliau menjabat KSAD, semuanya jadi punya jabatan. beliau mengembangkan organisasi. Pada awalnya banyak perwira tak setuju dengan konsep yang dikembangkan. Tapi pada akhirnya semua baru sadar bahwa benar konsep yang dijalankan Jenderal Andika dan inilah solusi dari masalah ini," kata Mayjen TNI Widodo.

    Baca Juga: Usai Dicopot, Terawan Mau Lanjutkan Profesi Apapun


    Bagi Mayjen TNI Widodo, Jenderal TNI Andika merupakan contoh pimpinan masa depan yang memiliki karakter yang baik untuk

    “Kepemimpinan beliau ini yang ideal sekali diterapkan di TNI pada zaman-zaman sekarang dan masa depan,” kata Mayjen TNI Widodo.

    Perlu diketahui, Jenderal TNI Andika dilantik Presiden Jokowi sebagai KSAD di Istana Presiden pada 22 November 2018. Ketika itu jenderal jebolan Akademi Militer 1987 tersebut dipercaya Jokowi untuk menggantikan Jenderal TNI Mulyono.

    Sebelum ditunjuk sebagai KSAD, Jenderal kelahiran Bandung, Jawa Barat, 21 Desember 1964, menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad).

    Saat Jokowi memilih Jenderal Andika menjabat KSAD, banyak pihak meragukan kemampuan sang jenderal itu. Namun, kala itu Jokowi sangat yakin pilihan itu tepat, karena Jenderal Andika dinilai memiliki pengalaman yang lengkap di TNI. (LK)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Jenderal Kopassus Pilihan Jokowi Berhasil Berantas Pengangguran di TNI
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar