Program Angkutan Gratis untuk Pelajar di Kandis Minta Dilanjutkan

Daftar Isi

    Keterangan foto: ketua Ikatan Pengemudi Oplet Kandis (IPOK) Syamsul Kamal.  (Istimewa)

    SIAK, Lancangkuning.com - Sempat terhenti sejak Covid-19 melanda, Ikatan Pengemudi Oplet Kandis (IPOK) berharap, program angkutan gratis untuk pelajar kembali dilanjutkan.

    Program yang dibuat sejak 2019 lalu ketika Alfedri menjadi Bupati Siak, sudah ada 40 oplet di Kandis dan 22 diantaranya mendapatkan program angkot gratis bagi anak sekolah.

    "Sekarang pendapatan oplet tidak ada lagi, kita berharap anak-anak sekolah lagi, jadi program tetap berlanjut," kata ketua IPOK Kandis, Syamsul Kamal di Kandis, Selasa (10/11/20).

    Syamsul menjelaskan, satu oplet dibayar Rp 3.700 per kilometernya, dan jarak yang ditempuh rata-rata 40 kilometer.  Sehingga rata-rata penghasilan sopir oplet Rp 135-150 ribu per hari.

    "Anak sekolahnya dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas, sekolah yang negeri saja. Anak-anak itu dijemput di lokasi penjemputan dan pulang ditunggu di sekolahnya," ungkap dia.

    Program itu kata Syamsul, sangat membantu orang tua bagi yang tidak mempunyai kendaraan untuk mengantar ke sekolah.

    "Program itu dulu murni usulan dari pak Alfedri sewaktu menjabat wakil Bupati Siak, karena ia prihatin dengan kondisi pelajar disana ketika hendak menuntut ilmu, dan ketika orang tuanya tidak memiliki kendaraan, pelajar terpaksa menumpang truk ke sekolah," akui Syamsul.

    Akan tetapi sejak Covid-19 melanda, program tersebut sempat terhenti.  "Kami berharap, ketika pak Alfedri kembali menjadi bupati dan anak-anak kembali bisa ke sekolah lagi, program ini tetap dilanjutkan,  sehingga kami sopir oplet mendapatkan program itu lagi," ucapnya. (Gs)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Program Angkutan Gratis untuk Pelajar di Kandis Minta Dilanjutkan
    Sangat Suka

    100%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar