Daftar Isi
Foto: Seserahan Abah Sarna saat meminang Noni, di Subang Jawa Barat.
Lancang Kuning, SUBANG - Keinginan Noni Novita Handayani punya momongan sirna, setelah Abah Sarna menjatuhkan talak di hari ke-22 pernikahan mereka.
Pernikahan Abah Sarna dan Noni jadi sorotan dan viral di media sosial. Usia Abah Sarna 78 tahun dan Noni masih 17 tahun.
Abah Sarna menikahi Noni pada 9 Oktober dengan seserahan sepeda motor, mesin cuci, kasur, lemari hingga perabotan rumah tangga.
Belum cukup itu, Abah Sarna juga memberikan mas kawin 11 gram emas dan uang sebesar Rp 10 juta.
Berawal dari Bensin Eceran
Kisah percintaan Abah Sarna dan Noni seperti juga pasangan muda. Keduanya pernah putus nyambung.
Benih-benih cinta tumbuh sejak Abah Sarna kerap membeli bensin yang dijual Noni di kediamannya.
Bensin yang dibeli Abah Sarna digunakan untuk mesin yang biasa dipakai untuk mengairi sawahnya.
"Saya itu sempat menyeletuk dan bertanya ke orangtua Noni, 'Kalau itu anak siapa?'" kata Abah Sarna kepada Umyati, ibunda Noni.
Umyati pun menjawab, bahwa anak tersebut adalah anaknya.
Abah Sarna mencoba memberanikan diri untuk mengajak bicara Noni hingga akhirnya terbiasa dan saling mengenal.
"Setiap hari Abah langsung membeli bensin buat mesin pengair sawah. Lalu, Noni mengantarkan bensin itu ke sawah Abah dan kami sering ngobrol-ngobrol lama di sawah," ujar dia.
Abah Sarna masih ingat ucapannya pertama kali saat mengungkapkan keinginannya menikahi Noni.
"Neng Noni mau ke Abah yang sudah kakek-kakek?" kata Abah Sarna yang mengaku saat itu sempat ditolak Noni yang mengaku masih sekolah dan punya pacar.
Selang beberapa waktu, Abah Sarna dapat tantangan dari Noni yang bertanya, "Abah gimana, jadi mau nikahi Noni?"
Sekitar sebulan Abah Sarna dan Noni berpacaran. Selama itu hubungan cinta keduanya putus nyambung tak ubahnya anak muda.
"Namanya lelaki sudah menduda 7 tahun, Abah merasa rapuh dan membutuhkan wanita," katanya.
Meski terpaut usia 61 tahun, Noni mencintai dan menyayangi Abah Sarna. Ia tak menghiraukan apa kata orang lain mau dengan kakek-kakek.
"Alhamdulillah enggak ada gangguan apapun. Teman-teman saya juga sempat terkejut," ujarnya.
Saat Noni bersedia untuk dinikahi, Abah Sarna segera mempersiapkan segala halnya termasuk seserahannya dan mas kawin.
Punya Momongan Tinggal Kenangan
Tak lama menikah, Noni punya harapan seperti perempuan pada umumnya, segera mendapatkan momongan dari Abah Sarna.
"Ya harapannya sih bisa cepat punya momongan. Satu saja sudah cukup," kata Noni sambil tersipu malu pada Jumat (23/10/2020).
Kedua orangtua Noni, Umyati (55) dan Taslim (56) sempat mendoakan rumah tangga mereka bahagia dan segera mendapat momongan.
"Saya sebagai orangtua yang meridoinya. Memang awalnya kami sempat menolak," ucap Umyati.
"Karena saat Noni sekolah katanya sudah punya pasangan. Tapi, akhirnya jadi menikah juga," ia menambahkan.
Sebaliknya, anak Abah Sarna pun setuju dan meridai ketika ayahnya hendak mempersunting gadis belasan tahun.
"Anak mendukung dan bilang kasihan abah sendiri terus. Jadi, kalau menikah nanti ada yang mengurus," ujar Abah Sarna.
Abah Sarna memastikan pernikahannya dengan Noni adalah kali kedua, sekaligus menepis jika dirinya doyan nikah berkali-kali.
Sejak ia menduda karena istri meninggal, Abah Sarna sudah punya keinginan menikahi perempuan yang lebih muda.
"Nikah sama yang lebih muda memang sudah cita-cita Abah. Agak sulit mencari yang muda itu," ucap Abah Sarna saat itu.
"Sebab kadang Abahnya suka tapi ceweknya enggak suka. Nah sekarang barulah cocok. Seserahannya juga mendadak itu," ia menambahkan.
Talak di Hari ke-22 Pernikahan
Kini, keinginan Noni untuk segera dapat momongan sepertinya hanya menjadi masa lalu. Ia pasarh karnea Abah Sarna menalaknya.
Surat talaq Abah Sarna untuk Noni yang jatuh pada Jumat (30/10/2020), dibenarkan Iyan, kakak Noni.
"Kami kaget enggak ada hujan enggak ada angin, tiba-tiba datang pihak KUA membawa surat talak," ucap Iyan pada Minggu (1/11/2020), dilansir LKC dari Tribun Jabar.id
Setelah menerima surat talak dari Abah Sarna, Noni langsung tak nafsu makan seharian.
"Alhamdulillah kondisi Noni sekarang baik. Tapi kemarin (setelah menerima surat talak, red) sempat tak nafsu makan sehari," ucap Iyan.
Selama berumah tangga, Abah Sarna dan Noni tinggal di rumah orangtua Noni di Kampung Cicondong, Desa Sukamulya, Pegaden Barat, Subang.
Usia pernikahan hanya seumur jagung kedua insan terpaut jauh usia itu beredar di media sosial Facebook.
Noni memperlihatkan surat pernyataan talak bermaterai yang telah diteken Abah Sarna.
Di rekaman video yang beredar, Noni membacakan surat talak Abah Sarna, yang dalam hal ini tak menggugat harta yang telah diberikan.
Surat tersebut membuat pihak keluarga heran, karena selama ini rumah tangga Abah Sarna dan Noni berlangsung harmonis.
"Yang dilakukan pihak Abah Sarna sangatlah merendahkan kami. Saya bingung ketika sudah ada surat talak itu," imbuh dia.
Kebingungan bercampur keheranan tak hanya dirasakan oleh Iyan, tapi juga anggota keluarga pihak wanita lainnya.
Foto: Penampakan surat talak pertama dari Abah Sarna per Jumat (30/10/2020) untuk istrinya, Noni. (Tribun Jabar/ Muhamad Nandri Prilatama)
"Abah Sarna masih kumpul-kumpul dan mengaku tidak ingin pisah dari Noni. Enggak ada angin dan hujan tiba-tiba datang surat ini," ucapnya.
Menurut dia, keluarga Noni tak ada masalah selama ini. Ia menduga pihak keluarga Abah Sarna seperti tak setuju dengan pernikahan ini.
Artikel ini disarikan dari kumpulan berita Tribunjabar.id dengan judul: Nasib Noni, Gadis 17 Tahun yang Ditalak Abah Sarna, Dulu Ngaku Ingin Cepat Punya Momongan dan Noni Tak Nafsu Makan Setelah Dapat Surat Talak
Komentar