Daftar Isi
Foto: Astronaut NASA Kate Rubins
Lancang Kunng - Astronaut NASA Kate Rubins akan memberikan suara dalam Pemilihan Presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) November 2020 meski berada di luar angkasa. Rubins akan memberikan suara ketika melayang 400 kilometer di atas Bumi.
Pada 14 Oktober Rubins akan terbang ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Kendati demikian ia tetap tak mau melewatkan pemberian suara dalam kontestasi demokrasi tertinggi di AS yang mempertemukan Donald Trump dan Joe Bidden.
"Saya pikir sangat penting bagi setiap orang untuk memilih.Jika kita bisa melakukannya dari luar angkasa, maka saya yakin orang-orang juga bisa melakukannya dari bawah," kata Rubins.
Alih-alih mengirim surat suara melalui pos, pada 3 November mendatang Rubins akan menerima surat suara elektronik yang aman dan mengirimkannya kembali ke Pusat Kontrol Misi. Pusat kemudian akan meneruskan surat suara yang sudah selesai ke petugas daerah.
"Sangat penting untuk berpartisipasi dalam demokrasi kita. Kami menganggap suatu kehormatan bisa memberikan suara dari luar angkasa," ujar Rubins.
Dilansir dari Bussines Insider, rekan sejawat Rubins, Shane Kimbrough juga akan memberikan suara dari luar angkasa pada hari pemungutan suara pada 3 November mendatang.
Selain berada di luar angkasa selama pemilihan, masa tinggal Rubins di stasiun luar angkasa akan bertepatan dengan peringatan 20 tahun keberadaan manusia di lab luar angkasa ISS.
Dilansir dari Space, Rubins juga akan berada di luar angkasa untuk menyambut awak misi Crew-1 SpaceX, yang akan diluncurkan ke stasiun pada 23 Oktober dari Pusat Antariksa Kennedy NASA. Peluncuran ini menandakan penerbangan komersial pertama.
Rubin akan diluncurkan bersama kosmonot Rusia Sergey Ryzhikov dan Sergey Kud-Sverchkov dengan pesawat ruang angkasa Soyuz dari Baikonur Cosmodrome di Kazakhstan.
Selama misinya yang akan datang, Rubins yang merupakan orang pertama yang mengurutkan DNA di luar angkasa, akan mengambil bagian dalam berbagai penelitian di stasiun luar angkasa.
Penelitian ini termasuk eksperimen kardiovaskular dan bekerja dengan Cold Atom Lab, sebuah instrumen di stasiun luar angkasa itu yang menciptakan lingkungan gayaberat mikro yang sangat dingin yang digunakan astronaut untuk mempelajari perilaku atom. (LK)
Komentar