PSBB DKI Jilid II dan Tingkat Kematian yang Terus Merangkak

Daftar Isi

    Lancang Kuning - Jakarta melanjutkan pengetatan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jilid II mulai hari ini Senin (28/9). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim kebijakan pengetatan PSBB pada jilid I mampu membuat kasus aktif dan kasus positif melandai.

    Kasus positif ialah total keseluruhan kasus pasien yang dinyatakan positif Covid-19. Sementara kasus aktif adalah kasus pasien yang hingga kini masih dalam perawatan.

    Catatan Anies, pada 12 hari pertama di bulan September, penambahan kasus aktif sebanyak 49 persen atau sekitar 3.864 kasus. Namun, dalam 12 hari berikutnya, penambahan kasus aktif berkurang menjadi 12 persen atau 1.453 kasus.

    Baca juga:  Tempat Wisata di Riau


    "Pelandaian grafik kasus aktif bukanlah tujuan akhir. Kita masih harus terus bekerja bersama untuk memutus mata rantai penularan," kata Anies dalam keterangan tertulis, Kamis (24/9).

    Oleh sebab itu, Anies memutuskan untuk memperpanjang pengetatan PSBB jilid II hingga dua pekan ke depan mulai Senin (28/9) sampai 11 Oktober.

    Keputusan ini disebut Anies sudah berdasarkan hasil evaluasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi DKI Jakarta. Hal ini juga sudah tertuang dalam Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 959 Tahun 2020 yang mana perlu dilakukan perpanjangan pembatasan selama 14 hari berikutnya jika kasus belum menurun secara signifikan.

    Baca juga:  Makanan Khas Pekanbaru


    Sementara itu, dikutip dari corona.jakarta.go.id per tanggal 7 September 2020 atau sepekan sebelum PSBB, jumlah yang dirawat sebanyak 4.341 kasus, jumlah kasus positif sebanyak 47.796, jumlah kasus yang sembuh sebanyak 35.431, jumlah positif harian ialah sebanyak 1.105, dan jumlah yang meninggal 1.318 orang.

    Kemudian, dua pekan setelah dilaksanakan pengetatan PSBB, jumlah yang dirawat ialah sebanyak 2.350 kasus, jumlah kasus positif 71.370 kasus, jumlah kasus yang sembuh 56.413 kasus, jumlah kasus positif harian sebanyak 1.186 kasus dan jumlah yang meninggal sebanyak 1.682 orang.

    Baca juga:  Vanuatu Kena 'Tampar' Delegasi RI di Sidang PBB


    Dari data tersebut, terbaca bahwa terjadi penurunan kasus pada data jumlah pasien yang dirawat, namun jumlah kasus positif kian bertambah. Sempat dijelaskan Anies bahwa penambahan kasus positif lantaran testing yang terus dilakukan di DKI Jakarta.

    Kemudian, yang terbaca dari data sepekan sebelum PSBB dan dua pekan pasca PSBB ialah tingkat kesembuhan yang terus besar. Namun lagi-lagi DKI perlu waspada karena tingkat kematian pun terus bertambah di DKI Jakarta. Data terakhir fatality rate di DKI sebesar 2,4 persen.

    Tingkat kematian yang kembali menaik pun diakui oleh Anies. Hal ini masih menjadi pekerjaan rumah DKI untuk menekan angka kematian.

    "Yang juga perlu menjadi perhatian khusus adalah angka kematian yang masih terus meningkat, meski menunjukkan tanda awal pelandaian yang mana tingkat kematian saat ini sebesar 2,5 persen," tutup dia.

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel PSBB DKI Jilid II dan Tingkat Kematian yang Terus Merangkak
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar