Daftar Isi
LancangKuning - Eksploitasi dapat disebut juga pengambilan atau penebangan suatu sumber daya alam yang ada untuk digunakan atau dimanfaatkan oleh sekelompok orang atau bahkan oleh banyak orang dengan maksud tujuan untuk memenuhi kebutuhan tetapi kadang dalam jumlah yang berlebihan sehingga cenderung merugikan dan akan berdampak buruk bagi sumber daya alam selanjutnya.
Kegiatan eksploitasi ini dilakukan dengan tanpa didasari rasa kepedulian terhadap adanya sumber daya alam yang harus dijaga dan bayak manusia yang menghabisi sumber daya alam tanpa memikirkan dampak buruknya. Maka Dari itu banyak dari kelompok tertentu melakukan eksploitasi dengan berlebihan dan tidak secara wajar dan akan menyebabkan sumber daya alam habis.
Padahal ini tidak dibolehkan karena ketika sumber daya alam yang ada digunakan secara seenaknya maka besar kemungkinan sumber daya alam yang di eksploitasi tersebut akan habis dan punah dan generasi selanjutnya sulit untuk mencari sumber daya alam itu dan bisa jadi punah. Dalam arsitektur, eksploitasi sumber daya alam biasanya dapat diketahui dalam penggunaan bahan bangunan.
Baca Juga : Guru Les Privat Ngaji di Siak
Dampak penggunaan bahan bangunan selalu dikaitkan dengan kerusakan lingkungan, eksploitasi sumber daya alam yang tak terbarukan, polusi dan penggunaan energi. Bahan bangunan yang umum dan populer digunakan masyarakat adalah batu bata, dan beton baik berupa bataco maupun panil dinding beton. Pengguna bangunan memilih bahan tersebut karena alasan harga, kekuatan, kepercayaan atau kelaziman penggunaan bahan tersebut dan tidak berani beralih pada bahan lain, serta ketidaktahuan.
Bila mereka tidak menggunakan bahan bangunan tersebut mereka khawatir terhadap kekuatan bangunannya atau aspek lain seperti status sosial. Contoh dampak eksploitasi yang paling besar diakibatkan oleh penebangan hutan. Kayu merupakan salah satu bahan bangunan yang berasal dari hutan/alam dan sangat sering digunakan.
Kayu merupakan bahan yang sangat sering dipergunakan Dalam kehidupan kita sehari-hari untuk tujuan penggunaan tertentu. Kayu tidak dapat digantikan dengan bahan lain karena sifat khasnya dan Terkadang sebagai barang tertentu.
Baca Juga : Tempat Wisata di Riau
Hutan semakin memprihatinkan keadaannya. Eksploitasi terhadap hutan terjadi dimana-mana.
- Penebangan Hutan
Pohon yang ditebang baik secara legal maupun illegal pada suatu kawasan hutan mengakibatkan terjadinya kerusakan hutan jika tidak disediakan pohon pengganti atau regenerasi pohon akan menyebabkan hutan gundul.
Pembalakan liar atau penebangan liar atau illegal logging adalah kegiatan penebangan, pengangkutan dan penjualan kayu yang tidak sah atau tidak memiliki izin dari otoritas setempat dan dapat menyebabkan hutan gundul.
- Pembakaran Hutan
Kebakaran dapat atau sering terjadi akibat keteledoran manusia yang tidak memperhatikan / tidak memperdulikan seperti membuang puntung rokok ke hutan dan lain-lain dan membuat hutan jadi gundul. Yang lebih sering adalah kesengajaan membakar hutan untuk kepentingan alih fungsi hutan dan kepentingan pribadi.
- Program Pembangunan
Program pembangunan yang merubah hutan menjadi sawah, pusat perbelanjaan, pemukiman, perkebunan, dan lain-lain sehingga hutan menjadi berubah fungsi dan akan berakibat buruk bagi lingkungan.
Dampak terhadap Kehidupan
Hutan yang tereksploitasi secara tak terkendali akan berkemungkinan besar menimbulkan dampak yang dapat mengancam kehidupan makhluk yang ada di bumi ini contohnya adalah dapat menyebabkan longsor. Sangat banyak sekali dampak yang bisa ditimbulkan akibat adanya eksploitasi hutan secara besar-besaran oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang hanya mementingkan kepribadiannya sendiri.
Baca Juga : Guru Les Privat Ngaji di Bangkinang, Kampar
Rusaknya hutan atau hutan yang tidak asri lagi dapat mengancam habitat flora dan fauna yang ada serta dapat mengancam pula terhadap keberlangsungan hidup manusia yang menggantungkan hidupnya pada kekayaan yang terkandung dalam hutan dan kita sangat bergantung pada sumber daya alam tersebut.
Dampak negatif yang ditimbulkan dari adanya kegiatan pemanfaatan hasil hutan kayu yaitu rusaknya tutupan lahan akibat sering dilalui kendaraan berat dan pencemaran sungai akibat getah pohon yang ditebang. Selain itu, beberapa satwa kehilangan tempat tinggal akibat penebangan pohon.
Keseimbangan ekosistem akan terjaga apabila pohon yang ditebang adalah pohon yang sudah ditetapkan pada RKT (Rencana Kerja Tahunan). Jika ada pihak tertentu yang menebang pohon yang tidak masuk rencana, maka dapat mengganggu keseimbangan alam. Selain itu, prosedur penanaman dan pemeliharaan tegakan harus dilakukan secara rutin setelah penebangan.
Salah satunya karena rusaknya hutan dunia akibat ekploitasi hutan yang tidak terkendali Pemanasan global yang saat ini melanda hampir seluruh belahan dunia. Pemanasan global bisa berdampak semakin panasnya udara yang ada di bumi, semakin panasnya kandungan magma bumi sehingga berpotensi gunung meletus (erupsi gunung berapi), serta menipisnya lapisan ozon sehingga mengancam keberlangsungan makhluk di bumi.
Saat musim hujan, air hujan yang turun dengan lebat bisa mengancam kehidupan. Karena disebabkan oleh hilangnya resapan air oleh hutan yang rusak, air hujan tersebut meluap tidak terkendali sehingga terjadilah banjir bandang dan menyebabkan erosi dan berkemungkinan terjadi longsor karena akar-akar pohon yang biasa mengikat tanah tidak lagi dapat mengikat dengan kuat. Tanah tidak mampu menampung banyaknya volume air yang ada sehingga terjadilah tanah longsor yang dapat mengancam kehidupan makhluk di dunia.(Yoki)
Komentar