Museum Tsunami Aceh, Wisata Bencana Juga Pendidikan, Miliki Nilai dan Budaya yang Tinggi

Daftar Isi

    Lancangkuning.com - Berbicara wisata Indonesia, maka tidak akan ada habis-habisnya. Dari Sabang sampai Merauke semua keindahan alam Indonesia menarik siapapun untuk mengunjungi dan menikmati berbagai suguhan menawan yang ada. Kali ini kita akan menuju ke Banda Aceh Darussalam. Aceh yang merupakan kota Serambi Mekkah pernah mengalami bencana alam yang sangat dahsyat sekitar lebih kurang sepuluh tahun yang lalu tepatnya di tahun 2004, bencana alam Tsunami. 

    Kejadian yang banyak merenggut nyawa ini kini menjadi sejarah bagi kota Aceh khususnya, Indonesia dan juga dunia. Kejadian ini sangat memberi bekas yang mendalam bagi siapapun, masih sangat terekam jelas bagaimana tsunami melanda Aceh dalam waktu yang sangat singkat dan menghancurkan semuanya porak poranda. 

    Untuk mengingat dan mengabadikan kejadian tsunami yang sudah belasan tahun tersebut, maka pada tahun 2007 didirikanlah sebuah museum yang sangat indah dan menawan lagi penuh sejarah dan juga nilai-nilai di dalamnya. Dengan nama bangunan Museum Tsunami Aceh yang merupakan sebuah museum yang dirancang sebagai sombilos untuk bencana gempa bumi dan Tsunami Samudera Hindia 2004. Diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhiyono (SBY) pada 27 Februari 2009. Dan tiga bulan kemudian museum resmi dibuka untuk umum pada 8 Mei 2009.

    Tak hanya itu, di museum ini juga dijadikan pusat pendidikan dan juga tempat perlindungan darurat jika terjadi tsunami kembali. Museum yang keren dan tangguh megah ini didesaign oleh seorang arsitek yang juga merupakan walikota, beliau adalah Ridwan Kamil, arsitek asal Bandung, Jawa Barat yang juga merupakan walikota Bandung kini. 

    Museum ini memiliki luas 2500 meter persegi dengan struktur empat lantai. Dimana dinding lengkungnya ditutupi relief geometris. Di dalam museum pengunjung akan menyaksikan dan bisa merasakan bagaimana simulasi dan dahsyatnya gelombang tsunami. Ketika memasuki museum kita melewati lorong yang sempit dan gelap di antara dua dinding air yang tinggi -ini merupakan simulasi suasana dan kepanikan saat tsunami. Pada dinding dihiasi gambar orang menari tari saman yang merupakan simbolis kekuatan, disiplin dan kepercayaan religius suku Aceh. 

    Jika dilihat bagian atas, akan terlihat atapnya yang membentuk gelombang laut. Dan lantai dasar museum ini dirancang mirip dengan rumah panggung tradisional Aceh yang selamat dari terjangan tsunami. Bangunan ini  selain sebagai tempat memperingati korban yang namanya dicantumkan di dinding pada sebuah ruangan museum, museum ini juga sangat berguna sebagai tempat perlindungan dari bencana tsunami di masa akan mendatang, juga termasuk "bukit pengungsian" bencana ke depan jika terjadi. 

    Museum Tsunami Aceh yang dibangun dengan teknologi yang bagus ini memiliki nilai yang sangat berarti, penuh dengan nilai simbolis, baik budaya, suku maupun nilai-nilai pendidikan dan tentunya juga nilai religius, dan tak kalah penting, di muaeum ini kita bisa merenungi dan menghayati kejadian tsunami di tahun 2004. Pameran yang ada di museum meliputi simulasi elektronik gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004. (hyAzn)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Museum Tsunami Aceh, Wisata Bencana Juga Pendidikan, Miliki Nilai dan Budaya yang Tinggi
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar