Kota Kuno Petra Sepi Tanpa Turis Mancanegara

Daftar Isi

    Lancang Kuning - Kota kuno Petra di Yordania, sebuah Situs Warisan Dunia UNESCO yang diukir menjadi batu berwarna merah muda, terlihat kosong karena pandemi virus korona.

    Sangat sedikit pengunjung yang datang ke objek wisata utama di Yordania itu dalam beberapa bulan terakhir.

    Pada bulan Maret, pemerintah Yordania menangguhkan penerbangan internasional dan menutup bandara hingga pemberitahuan lebih lanjut.

    Sejak itu, pemandu wisata Petra dan Badui berjuang hidup tanpa kunjungan wisatawan.

    "Beberapa orang bahkan tidak punya uang untuk membeli makan malam," kata pemandu lokal Fawaz Abdullah, seperti yang dikutip dari AP pada Kamis (27/8).

    Baca Juga: Lima Keraguan Ahli Asteroid Oumuamua Benda Langit Biasa


    "Saya bahkan tidak bisa membeli sebungkus rokok," tambah Abdullah, yang mengatakan bahwa "semuanya berhenti" tanpa bisnis pariwisata.

    Biasanya, hampir setiap hari Petra dipadati ribuan turis yang penasaran ingin menjelajahi kota kuno tersebut.

    Situs ikonik ini menawarkan kuil, kanal, dan patung raksasa yang diukir di dinding tebing merah muda berusia hampir 2.000 tahun yang lalu oleh Al-Anbat (Nabatean), sekelompok bangsa Arab kuno yang menetap di daerah Yordania hingga ke sebelah utara Damaskus.

    Kota ini merayakan turis yang ke-1 juta untuk pertama kalinya pada November 2019.

    Saat ini, turis lokal, Adnan Abu al-Haija merasa aneh melihat situs itu begitu sepi pengunjung.

    "Dalam dua kali terakhir (saya berkunjung) penuh dengan turis," katanya.

    Arus wisatawan telah pasang surut di masa lalu, dipengaruhi oleh konflik berdarah yang terjadi di wilayah tersebut.

    Tapi sekarang hampir tidak ada turis di 45 hotel Petra, dengan 3.000 kamar mereka.

    Fuad al-Wahsh, manajer umum sebuah hotel lokal mengatakan bisnisnya hampir tidak bertahan.

    "Jika krisis terus berlanjut, dalam kasus saya, hotel ini harus ditutup, ini yang pasti," katanya.


    Pihak berwenang mengatakan sekitar 80 persen dari 38 persen populasi Petra bergantung, secara langsung atau tidak langsung, pada bisnis pariwisata sebagai sumber pendapatan utama mereka.

    Dalam upaya untuk menjaga pariwisata terus berjalan, pemerintah Yordania meluncurkan program yang mengundang penduduk lokal untuk bepergian di dalam wilayah Yordania, dengan pemerintah memberikan subsidi dalam biaya perjalanan mereka.

    Pemerintah menanggung 40 persen biaya tur untuk penduduk Yordania dan 20 persen untuk penduduk asing.

     

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Kota Kuno Petra Sepi Tanpa Turis Mancanegara
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar