Daftar Isi
Foto: Letnan Jenderal TNI (Purn) H. Prabowo Subianto. (Twitter/@fadlizon)
Lancang Kuning, JAKARTA – Pendidikan militer yang dimiliki Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (AS) boleh dibilang salah satu yang terbaik di dunia. Tak hanya diisi oleh prajurit-prajurit lokal, sejumlah pangkalan militer Amerika juga jadi tempat menimba ilmu bagi prajurit infanteri dari seluruh penjuru dunia.
Salah satu yang menjadi tujuan prajurit infanteri dari seluruh dunia adalah Fort Benning. Fort Benning adalah Pangkalan Angkatan Darat Amerika (US Army), yang terletak diantara Alabama dan Georgia.
Menurut laporan New York Times yang dikutip VIVA Militer, ada lebih dari 120.000 prajurit aktif yang berada di dalam Fort Benning. Tak cuma itu, di dalam Fort Benning ada pula Sekolah Infantri Angkatan Darat Amerika yang menerima banyak siswa dari seluruh dunia.
Setiap rekrutan baru ataupun siswa prajurit dari luar negeri, akan bergabung dengan Brigade Pelatihan Infanteri. Selama 22 minggu, atau hampir enam bulan lamanya para siswa akan mendapatkan sejumlah materi Pelatihan Tempur Dasar (BCT) dan Pelatihan Individu Lanjutan.
Salah satu yang dibuka bagi siswa internasional adalah Sekolah Lintas Udara, Sekolah Jumpmaster (penerjunan), dan Sekolah Pathfinder (pemandu). Di Fort Benning, sekolah ini tergabung dalam Latihan Lintas Udara dan Brigade Ranger, Batalaion 1 Resimen Parasut Infanteri ke-507.
Selain itu, ada pula pelatihan anti-teror yang juga menjadi tujuan para prajurit infanteri dari seluruh dunia. Sejak dibuka pada 1918, Fort Benning saat ini menampung 27.436 tentara, dan 6.639 komponen cadangan.
Selain Fort Benning, Angkatan Bersenjata Amerika juga punya pangkalan militer terbesar di dunia, Fort Bragg. Sejak berdiri pada 1918, Fort Bragg menjadi rumah bagi satuan Pasukan Lintas Udara ke-82. Tak cuma pasukan lintas udara, Fort Bragg juga membuka sekolah anti-teror Komando Operasi Khusus Angkatan Darat Amerika.
Ternyata, kedua pangkalan militer Amerika itu punya arti tersendiri bagi dua sosok mahsyur militer Indonesia. Kedua tokoh tersebut adalah Jenderal TNI (HOR) (Purn) Luhut Binsar Panjaitan, dan Letnan Jenderal TNI (Purn) H. Prabowo Subianto.
Ya, dua purnawirawan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) ini pernah mengenyam pendidikan di Fort Bragg dan Fort Benning. Jenderal Luhut yang saat ini menjabat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, ditempa di kedua pangkalan tersebut. Luhut pernah mendapat sejumlah materi pendidikan pasukan khusus mulai 1976 hingga 1980.
Pun dengan Letjen Prabowo. Seperti halnya Luhut, Prabowo juga merupakan anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus), pasukan elite milik TNI AD. Prabowo pernah mengenyam pendidikan anti-teror di Fort Bragg pada 1980. Lima tahun kemudian, Menteri Pertahanan RI ini juga belajar materi yang sama di Fort Benning.
Dengan pendidikan yang didapat di dua pangkalan militer Amerika, Luhut dan Prabowo langsung menerapkannya di sebuah grup khusus di dalam Kopassus.
Perlu diketahui, Luhut dan Prabowo merupakan prajurit perintis Detasemen 81 atau yang lebih dikenal SAT-81/Gultor, atau Penangguangan Teror, pada 1982. Saat itu, Luhut menjadi Komandan Sat-81/Gultor, sementara Prabowo menjadi Wakil Komandannya. (LK)
Komentar