Daftar Isi
Foto: Ilustrasi manusia purba. (Phys.org)
Lancang Kuning – Manusia purba terbukti telah menggunakan tulang hewan mati untuk berburu binatang yang hidup di pohon. Tulang tersebut dijadikan busur dan anak panah ditemukan ilmuwan di sebuah gua Sri Lanka.
Baca Juga: Tempat Wisata di Riau
Dilansir dari situs Daily Mail, Selasa, 16 Juni 2020, potongan-potongan panah diidentifikasi terbuat dari tulang babi hutan, rusa, primata dan makhluk lainnya. Pecahan yang diawetkan tepatnya ditemukan di Gua Fa-Hien Lena, digunakan untuk menangkap monyet di hutan hujan dan tupai.
Tim arkeolog menemukan alat-alat ini berusia lebih tua daripada bukti yang ditemukan di Eropa. Mereka juga menemukan artefak berbentuk penusuk atau pencakar, biasanya digunakan untuk membuat pakaian atau jaring ikan.
Baca Juga: AS Kirim Tiga Kapal Induk ke Pasifik, China Tak Ciut
Pada situs ini juga ditemukan manik-manik berwarna yang berasal dari mineral oker dan manik-manik kerang dekorasi yang kemungkinan didapatkan dari pantai untuk diperdagangkan. Sri Lanka dikatakan sebagai rumah bagi spesies yang paling awal, Homo Sapiens di Asia Selatan.
Studi ini memberi bukti paling awal penggunaan busur panah dan alat membuat pakaian selain di Afrika yang berusia 45 ribu hingga 48 ribu tahun silam. Bukti ini juga memberi wawasan tentang Homo Sapiens yang beradaptasi dengan beragam lingkungan ekstrem.
Baca Juga: 15 Syarat Zona Hijau Corona Sebelum Buka Sekolah Lagi
Meski begitu soal bagaimana mereka memburu masih belum terjawab oleh para ahli. Ilmuwan Michael Petraglia mengatakan, bukti yang ditemukan di Sri Lanka juga sama seperti penemuan di berbagai lokasi lainnya, busur panah, pakaian dan pensinyalan simbolik.
"Selain melindungi diri dari lingkungan dingin, pakaian juga membantu mereka melawan nyamuk tropis," ujarnya.
Asia, Australia dan Amerika sering berdiskusi tentang asal-usul manusia purba, termasuk mengenai metode berburu yang fokus pada padang rumput di pantai Afrika atau iklim Eropa. Lingkungan yang lebih ekstrem, seperti hutan hujan tropis Asia masih sering terabaikan. (LK)
Komentar