Daftar Isi
Foto: Longsor di tepi pantai. (U-Report)
Lancang Kuning – Sebuah video dramatis beredar viral di dunia maya ketika terjadi bencana tanah longsor dahsyat di bagian Kutub UtaraNorwegia pada Rabu 3 Juni 2020. Akibat longsor tersebut, 8 rumah warga tersapu ke laut dan sekejap menghilang di bawah air yang bergolak. Selain itu, longsor juga mengakibatkan seekor anjing hanyut.
Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru
Juru bicara kepolisian setempat, Torfinn Halvari, mengatakan memang tidak ada korban yang terluka dalam bencana yang terjadi di dekat kota Alta di Norwegia Utara. Sedangkan seekor anjing yang hanyut ke laut berhasil menyelamatkan diri ke daratan dengan cara berenang.
Baca Juga: Tempat Wisata di Riau
Salah satu warga yang rumahnya ditelan air laut Jan Egil Bakkedal, mengatakan bahwa dirinya mendengar suara besar ketika sedang menyiapkan sandwich. Setelah mendengar suara tersebut, ia memutuskan untuk berlari ke bukit-bukit di sekitarnya demi menyelamatkan diri dari hantaman tanah longsor.
Baca Juga: Hati-hati, Bagian Tubuh Ini Tingkatkan Peluang Terinfeksi COVID-19
Sementara itu Royal Norwegian Airforce telah merilis rekaman video yang menunjukkan seekor anjing Elkhound berumur 1 tahun, berlari keluar dari reruntuhan ke tangan petugas penyelamat. Anjing bernama Rajja itu akhirnya bertemu kembali dengan pemiliknya.
Baca Juga: Rumah Politikus Gerindra Digranat OTK
Kantor Berita Norwegia, NTB melaporkan bahwa tanah longsor itu memiliki lebar sekitar 2.145-2.640 Kaki (650-800 meter) dan tinggai hingga 132 kaki (40 meter).
Beberapa kejadian tanah longsor kecil mengikutinya yang membuat rumah-rumah di dekatnya harus dievakuasi untuk sementara waktu. Ujung tanjung di mana tanah longsor terjadi telah ditutup pada Kamis 4 Juni 2020.
"Tingkat kerusakannya cukup besar, dan ada banyak puing. Segala tindakan sedang kami lakukan untuk memastikan bahwa puing-puing tidak berserakan di jalur pelayaran," ujar Wali Kota Alta, Monica Nielsen seperti dikutip dari Fox News.
Tanah longsor tersebut diduga kuat terjadi akibat tingginya curah hujan, pencairan salju, perubahan ketinggian air, erosi aliran, perubahan air tanah, gempa bumi, aktivitas gunung berapi atau gangguan akibat aktivitas manusia. (LK)
Komentar