Daftar Isi
Foto: Gubernur Riau, Syamsuar
Lancang Kuning, PEKANBARU -- Gubernur Riau, Syamsuar mengklaim bahwa pembahasan mengenai rencana new normal di Riau sudah dibahas dengan berbagai perwakilan dan kelompok masyarakat di Riau.
“Kami sudah mengundang semuanya,” katanya, usai rapat virtual dengan pemerintah pusat, Rabu,(27/5/2020) di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Riau di Pekanbaru.
Baca Juga: Pelaksanaan New Normal, Gubri: Tergantung Kesiapan Masing-Masing Daerah
“Kami mengundang semuanya gugus tugas, komunitas kesehatan, BUMN, BUMD, tokoh agama, tokoh masyarakat, akademisi, TNI-Polri, Forkompida, perwakilan rakyat, dan semuanya sudah kami undang untuk membicarakan rencana new normal,” ungkapnya.
New normal di Riau akan diberlakukan pada 6 daerah yang sebelumnya telah melakukan PSBB dan 3 daerah lainnya yang dijadikan sebagai pilot project untuk penerapan normal baru COVID-19.
Baca Juga: Gugus Tugas Beri Peringatan, Surabaya Bisa Jadi Kota Wuhan
Dia memastikan terhadap 6 daerah yang sebelumnya telah melakukan PSBB akan dievaluasi terlebih dahulu, apakah akan dilanjutkan atau tidak. “New normal bukan berarti pelonggaran, justru pengetatan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas masyarakat,” sambungnya.
“Ini dalam rangka mewujudkan masyarakat produktif. Ini situasi baru yang akan kita hadapi dan tidak ada pelonggaran terhadap protokol kesehatan,” jelasnya.
Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru
Syamsuar menyebut, pemerintah telah mendengar langsung dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa belum ada vaksin yang mampu mengatasi coronavirus.
Oleh sebab itu tak ada yang bisa memastikan kapan kodisi ini akan berakhir. Sementara di sisi lain, masyarakat tidak mungkin hanya berdiam diri di rumah. New normal diharapkan akan membuat masyarakat mampu untuk beradaptasi.
Baca Juga: Tempat Wisata di Riau
“01 Juni TNI-Polri akan melakukan pengawalan untuk melakukan edukasi dan sejauh mana tingkat kedisiplinan masyarakat di daerah. Di Riau, kasus COVID-19 ada penurunan. Itu salah satu indikator yang di tetapkan oleh pusat untuk new normal,” urainya. (LK)
Komentar