Daftar Isi
Foto: Umat Islam melaksanakan salat Idul Fitri.
Lancang Kuning – Merebaknya wabah COVID-19 di Indonesia kini membuat Bulan Suci Ramadhan menjadi sangat berbeda dari biasanya. Segala kegiatan ibadah yang sifatnya berjamaah harus digeser untuk dikerjakan di rumah sebagai bentuk upaya pemutusan rantai COVID-19.
Tidak terlepas dari itu, bulan suci Ramadhan kali ini sudah menginjak hari ke-20 yang bertepatan pada 13 Mei 2020. Dan pada umumnya di penghujung bulan Ramadhan akan ditutup dengan Hari Raya Idul Fitri.
Baca Juga: Selain Indonesia, AS Pun Tak Siap Hadapi Corona
Namun, kembali lagi pemerintah sudah mengimbau bahwa setiap kegiatan peribadatan yang sifatnya berjamaah harus digeser di rumah secara individu.
Lalu bagaimana cara melaksanakan salat sunnah Idul Fitri di rumah selama masa pandemi COVID-19 ini?
Baca Juga: Dana Bansos Rp 600.000 Disunat Tinggal Rp 100.000, Kades Penyunat Langsung Diboyong Polisi
Dilansir oleh VIVA yang sudah merangkum panduan untuk melaksanakan salat sunnah Idul Fitri di rumah yang juga dikutip dari laman Lembaga Dakwah PBNU pada hari Rabu, 13 Mei 2020.
Yang Harus Diperhatikan
Pertama, sebelum melaksanakan salat Idul Fitri pastikan ada beberapa sunnah yang bisa dikerjakan dalam rangkaian sholat sunnah ini salah satunya yaitu, membaca takbir sejak malam Idul Fitri sampai sebelum sholat idul Fitri (bisa berjamaah atau perorangan) yang lafadnya sebagaimana ada di bawah :
Allahuakbar Allahuakbar Allahuakbar
Laailaahaillaullah Huallahuakbar
Allahuakbar, Walillah Ilham
Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru
Kedua, disunnahkan juga mandi sebelum salat Idul Fitri, memakai pakaian yang bagus dan minyak wangi, disunnahkan sarapan sebelum salat, dan membayar zakat fitrah sebelum salat Id, jika belum melaksanakan.
Panduan
Seperti pada umumnya, salat Idul Fitri 2 rakaat dikerjakan sebelum khutbah. Lalu Tidak ada adzan dan iqamah sebelum salat. Dan di bawah ini adalah lafadz niat salat Idul Fitri. Untuk membedakan, ada kata “Imaman” (yang harus dibaca untuk imam, lalu “Ma’muman” (untuk makmum).
Ushalli sunnatan li Idil Fitri rak'atayni mustaqbilal qiblati ad'an ma'mman lillhi ta'l.
Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah Idul Fitri dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah SWT.”
Baca Juga: Tempat Wisata di Riau
Rakaat pertama diawali dengan takbiratul ihram dan 7 kali takbir. Kemudian Membaca surah Al-Fatihah dan dilanjut dengan Surat Qaf atau bisa dengan surat al-A’la, boleh juga dengan surah yang lain.
Raka’at kedua membaca takbir sebanyak lima kali (selain takbir saat berdiri), kemudian membaca surah Al-Fatihah lalu surah Al-Qamar atau Al-Ghasiyah, sama halnya dengan rakaat pertama bisa dengan surah yang lain.
Pada setiap takbir mengangkat kedua tangan
Di antara dua takbir membaca tasbih dan tahmid:
Subhanallah, walhamdulillah, wala ilaha illallah, wallahu akbar, wa la haula wala quwwata illa billahil ‘aliyyil azhim.
Artinya, “Mahasuci Allah, segala puji bagi-Nya, tiada tuhan selain Dia, Allah mahabesar, dan tiada daya serta upaya selain berkat pertolongan Allah yang maha tinggi lagi maha agung.”
Apabila Imam lupa tidak bertakbir sebanyak 7 kali atau 5 kali, maka salat tetap sah dan tidak perlu sujud sahwi.
Nah, hendaknya semua anggota keluarga harus ikut mendengarkan Khutbah.
Khutbah tidak perlu panjang, cukup memenuhi rukunnya: baca Alhamdulillah, Shalawat, baca Ayat al-qur’an, wasiat Taqwa dan berdoa memohon ampunan. Demikian pula khutbah kedua.
Jika yakin bahwa seluruh keluarga bebas dari virus, maka boleh bersalaman dan saling memaafkan.
Jika orang sendirian tanpa ada teman lain untuk melaksanakan salat idul fitri, maka cukup dia salat sendiri seperti salat idul fitri (dengan 7 takbir di rakaat pertama dan 5 takbir pada rakaat kedua, tanpa ada khutbah).
Untuk diketahui, Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah kali ini diprediksi akan jatuh pada tanggal antara 23 Mei atau 24 Mei 2020 ini. (LK)
Komentar