Daftar Isi
Foto: Gubri Syamsuar saat serahkan 500 paket sembako kepada LAMR
Lancang Kuning, PEKANBARU -- Gubernur Riau Datuk Seri Setia Amanah Drs H. Syamsuar M.Si, secara simbolis menyerahkan 500 paket sembako kepada Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), Kamis (7/5/2020) pagi, di Balai Adat, Jalan Diponogoro. Selanjutnya, bantuan sebagai dampat pandemi Covid-19 ini disalurkan kepada Imam, Ghorim, Guru Mengaji, Budayawan dan Seniman.
Tampak hadir dalam penyerahan bantuan tersebut, Ketua Dewan Pengurus Harian (DPH) LAMR Datuk Syahril Abu Bakar, Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR Al azhar dan sejumlah pengurus LAMR lainya.
Ketua Dewan Pengurus Harian (DPH) LAMR Datuk Syahril Abu Bakar mengatakan, selama pandemi corona semua kegiatan LAMR ditiadakan, dan beberapa kegiatan dialihkan kepada pemberian bantuan. Baru-baru ini LAMR menyerahkan bantuan sebanyak 500 nasi kotak kepada masyarakat di seputaran Sungai Siak.
"In Sya Allah, hari ini secara pribadi gubernur Riau bersama keluarga menitipkan 500 bungkus nasi kotak dan nantinya disalurkan LAMR kepada orang-oran yang betul-betul membutuhkannya," ucap Syahril.
LAMR, sambung Syharil, sangat mendukung kebijakan Pemerintah Riau dalam penanganan sebagai upaya memutuskan mata rantai Covid-19. Bahkan, LAMR sudah menyampaikan himbauan hingga ke daerah-daerah
agar tetap menjalankan protokol kesehatan.
Gubernur Syamsuar pada kesempatan itu menyebutkan, persoalan bantuan kepada masyarakat yang terdampat Covid-19 ini dia dihadapkan dengan dua sisi susah-susah senang. Sebab, di satu sisi dia harus menyalurkan bantuan, di sisi lain dihadapkan dengan hukum.
''Pemerintah Provinsi Riau sudah menyerahkan bantuan Rp 100 juta kepada masing-masing kelurahan di Pekanbaru, gunakanlah uang itu sebagaimana mestinya. Kita tak ingin ada kecuh (ribut), karena pada saat ini kita masih berdebat soal data. Sementara dari data itulah warga mendapat bantuan.
Lakukanlah pendataan yang betul-betul valid sehingga mereka yang mendapat bantuan benar-benar orang yang membutuhkannya,'' ungkap Syamsuar.
Pembagian sembako atau bantuan lainnya, pinta Syamsuar, jangan sampai masyarakat menunggu apalagi bantuan itu tidak sesuai dengan data jumlah yang menerima sembako. ''Ini kami ketahuai, bahwa data penerima sembako sebanyak 25 orang, sementara yang dikasih 4 atau 5 paket saja. Jelas ini membuat kecuh, karenanya perlu pendataan yang valid,'' kata Syamsuar. (LK)
Komentar