Seekor Gajah Mati di Inhu, Ini Kata Anggota DPRD Inhu Muhammad Syafaat

Daftar Isi

    Foto:  Anggota DPRD Inhu Muhammad Syafaat

    Lancang Kuning, INHU - Seekor gajah liar ditemukan mati di Kelurahan Kelayang, Kelayang, Kabupaten Indragiri Hulu. Gajah Sumatera ini diduga dibunuh dengan cara diracun.

    Peristiwa ini menjadi kasus kesekian kalinya gajah mati di wilayah Kabupaten Inhu.

    Baca Juga: Sadis, Dua Anak Jenderal Omar Dieksekusi Mati Milisi GNA di Jalanan

    Matinya hewan dilindungi yang baru diketahui Rabu (15/4) kemarin, memantik keresahan anggota DPRD Kabupaten Indragiri Hulu Muhammad Syafaat SHI.

    Kematian gajah Sumatera ini diduga akibat konflik dengan masyarakat. Maupun perburuan liar yang dilakukan untuk mengambil gading gajah.

    Baca Juga: Pekan Depan, Insentif Kartu Prakerja Mulai Ditransfer ke Peserta

    Sebab, sejak pertengahan tahun 2019 lalu, beberapa ekor gajah dari Tesso Nilo masuk ke pemukiman warga di Kelayang. Mamalia raksasa itu juga merusak kebun-kebun warga.

    "Konflik antara gajah dan manusia di Indragiri Hulu dalam beberapa waktu terakhir, merupakan masalah serius. Konflik yang menyebabkan matinya satwa dilindungi ini jangan sampai lagi terjadi. Perlu langkah bersama dari pemangku kepentingan untuk mencari solusi dari masalah ini," tukas Syafaat.

    Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru

    Terkait matinya gajah di Kelayang, Muhammad Syafaat meminta pihak terkait melakukan penyelidikan terkait hal ini. Sebab, ada dugaan hewan ini sengaja dibunuh.

    "Kabarnya, tim dari BBKSDA Riau dan Polda Riau sudah turun ke lokasi untuk menyelidiki kematian gajah ini. Saya berharap ini bisa diusut tuntas. Supaya tidak ada lagi gajah yang mati sia-sia di wilayah Inhu. Dan selanjutnya, manusia dan satwa ini bisa hidup berdampingan," tutur Syafaat.

    Baca Juga: Tempat Wisata di Riau

    Menurut Ketua Fraksi PKS DPRD Inhu ini, manusia dan gajah akan sama-sama mengalami kerugian bila konflik terus terjadi.

    "Gajah masuk ke pemukiman dan merusak kebun-kebun warga. Terkadang, malah ada korban jiwa dari sisi manusia. Manusia kemudian membalas, membuat perangkap untuk menangkap dan membunuh gajah. Gajah mati dan populasinya terus berkurang dari tahun ke tahun. Keduanya rugi,'' ujar Syafaat.

    Syafaat menuturkan, masuknya gajah ke pemukiman warga karena semakin berkurangnya habitat aslinya. Hutan berkurang karena pembukaan hutan tanaman, perkebunan, hingga pemukiman.

    "Kita mesti melihat hulu dari masalah ini. Kenapa gajah terus-menerus masuk ke kampung-kampung di Inhu ini. Karena tempat hidup mereka tak ada lagi. Deforestasi hingga kebakaran hutan dan lahan menggerus wilayah jelajah gajah-gajah ini," ujar Syafaat.

    Kabupaten Inhu sendiri merupakan bagian penting dari populasi gajah di Riau. Sebab, dua kantung populasi gajah berada di Riau. Yakni kantung Tesso Nilo (Inhu dan Pelalawan) dan Serangge di Kecamatan Peranap. (LK)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Seekor Gajah Mati di Inhu, Ini Kata Anggota DPRD Inhu Muhammad Syafaat
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar