Fisiologi Reproduksi Ternak Jantan

Daftar Isi

    Lancang Kuning - Fisiologi adalah ilmu biologi yang mempelajari tentang kelangsungan sistem kehidupan. Fisiologi dapat menggunakan berbagai metode sebagai mempelajari sel, bio molekul, jaringan, sistem organ, organ, dan organisme secara keseluruhan yang dapat melakukan fungsi fisik dan kimianya sebagai mendukung sebuah kehidupan.

    Fisiologi reproduksi adalah mempelajari fungsi dan proses-proses baik biofisika maupun biokimia yang terjadi dalam organ-organ alat reproduksi tersebut. Sedangkan reproduksi pada suatu ternak merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan seluruh tubuh ternak.

    Tugas utama bagi pejantan adalah mampu memproduksi calon-calon individu baru yang normal dan sehat. Calon-calon individu baru ini disebut spermatozoa. Untuk mendapatkan keturunan yang baik maka sebagai pejantan harus mampu menghasilkan spermatozoa yang baik dan sempurna. Dari spermatozoa yang baik diharapkan akan menghasilkan individu-individu yang baik pula.

    Baca Juga : Tempat Wisata di Pekanbaru

    1.     Gonad (Testis)

    Testis merupakan bagian alat kelamin yang utama. Pada hewan mamalia, pada dasarnya terdiri dari dua testis yang terbungkus di dalam skrotum. Skrotum ini akan memberikan lingkungan yang lebih cocok dimana dalam skrotum dilengkapi dengan suatu pengatur suhu tubuh yang dapat mengatur suhu skrotum tetap konstan yaitu selalu dalam kondisi lebih rendah daripada suhu tubuh, karena untuk pembentukan sperma dibutuhkan suhu yang rendah.

    Hewan jantan akan memproduksi sel spermatozoa secara terus menerus tanpa ada hentinya. Kecepatan produksi sperma akan tergantung dari kondisi makanan yang dikonsumsi dan tingkat protein yang terkandung dalam makanan tersebut. Selain fungsi utamanya sebagai penghasil sel benih jantan atau spermatozoa, fungsi testis lain yang tidak kalah pentingnya yaitu memproduksi hormone androgen

    2.     Epididymis

    Epididymis merupakan suatu saluran yang berbentuk bulat dan panjang serta berkelok-kelok yang pada umumnya berfungsi untuk menghubungkan vasa efferentia pada testis dengan ductus deferens. Epididymis terletak diatas testis dan melekat pada tunika albugenia.

    Baca Juga : Akreditasi Jurusan Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nusa Megar Kencana

    3.     Duktus Deferens

    Duktus deferens atau yang sering disebut dengan vas deferens merupakan pipa yang berotot, terentang mulai dari ekor epididymis sampai ke uretra. Dindingnya tebal, mengandung serabut urat-urat daging yang licin, sehingga pada saat ejakulasi maka dapat mendorong spermatozoa dari epididymis ke duktus ejakulatorius yang terdapat dalam ampula.

    4.     Skrotum

    Kantong testis disebut juga dengan skrotum. Skrotum merupakan suatu kulit yang bentuknya seperti kantong, yang ukuran dari bentuk dan lokasinya dapat menyesuaikan dengan testis yang dikandungnya. Kulit skrotum tipis dan sedikit atau tidak berambut.

    5.     Kelenjar Pelengkap

    Kelenjar pelengkap disebut juga kelenjar kelamin aksesoris. Kelenjar-kelenjar ini akan menghasilkan sebagian besar dari bahan ejakulasi semen yang berperan dalam transportasi semen, sebagai media yang cocok untuk makanan dan sebagai buffer terhadap sifat keasaman yang berlebih pada saluran genital betina.

    Baca Juga : Tempat Wisata di Riau

    Kelenjar vesicular sering disebut juga sebagai kelenjar seminal vesicles, merupakan sepasang dari kelenjar yang mempunyai sebuah lobular, kelenjar ini mudah dikenali karena mirip segerombol anggur. Panjang kelenjar ini sama pada beberapa jenis ternak lainnya seperti kuda, sapi dan babi yang panjangnya berkisar 13 sampai 15 cm, tetapi lebar dan ketebalannya berbeda. Kelenjar vesicular pada sapi ini mempunyai ketebalan dan lebar hampir separuh dari yang terdapat pada babi dan kuda.

    6.     Urethra

    Urethra merupakan bagian saluran yang tergantung dari tempat bermuaranya ampula sampai ke ujung penis. Urethra merupakan saluran untuk urine dan untuk semen sehingga disebut saluran urogenital. Urethra terbagi atas tiga bagian yaitu bagian pelvis, bagian yang membengkok, bagian penis.

    7.     Penis dan Preputium

    Penis merupakan organ kopulasi pada hewan jantan, yang akan menyemprotkan semen kedalam alat reproduksi betina dan untuk lewatnya urine. Penis dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu bagian gland penis yang dapat bergerak bebas, bagian badan, dan bagian pangkal atau akar yang melekat pada ischium arch pada pelvis yang tertutup oleh otot ischiocavernosus.(Redho)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Fisiologi Reproduksi Ternak Jantan
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar