Manipulasi Dasar pada Mikrokontroler

Daftar Isi

    Lancang Kuning - Mikrokontroler adalah sebuah komponen dasar elektronika yang berupa IC atau biasa disebut integrated circuit yang bisa berfungsi sebagai komputer tetapi dalam ukuran minimum. Kata micro berarti ukuran yang sangat kecil yaitu satu per satu juta dan kata controller berarti pengendali.

    Mikrokontroler berarti sebuah bagian dan komponen yang dapat mengendalikan sesuatu dalam ukuran yang sangat kecil. Dasar mikrokontroler diperlukan supaya dapat memahami langkah-langkah dan cara kerja dan pemrogramannya. Mikrokontroler ini pada dasarnya dapat diprogram untuk menjalankan sebuah perintah teratur yang tertentu.

    Baca juga : Tempat Wisata di Riau

    Di dalam mikrokontroler terdapat sebuah unit penyimpanan data yang digunakan untuk menyimpan program tersebut. Program ini dibuat oleh manusia dengan urutan dan keperluan tertentu. Agar bisa dimasukkan ke mikrokontroler, program yang dibuat oleh manusia harus diubah kedalam file hexa atau binary. Istilah ini disebut dengan Compile atau kompilasi.

    Agar bisa bekerja, sebuah mikrokontroler harus diprogram dahulu. Software downloader bisa merupakan aplikasi yang ada pada komputer itu sendiri atau sebuah program yang ditanamkan pada mikrokontroler lain yang dapat diprogram.

    Pada dasarnya hardware downloader dapat memanfaatkan port dari komputer itu sendiri dengan bantuan bahkan tanpa bantuan hardware lain atau bisa juga berupa mikrokontroler lain yang sudah terisi dengan software downloader itu sendiri.

    Sebuah mikrokontroler harus mempunyai unit pemroses data, juga harus mempunyai unit penyimpanan dan port input/output (Port I/O). Unit dalam proses data disebut juga dengan Central Processing Unit atau yang biasa disebut dengan CPU.

    Central Processing Unit ini sendiri merupakan otak dari mikrokontroler yang dapat mengerjakan setiap perintah yang diberikan di dalam program. Kecepatan proses dari CPU pada mikrokontroler ditentukan oleh besarnya clock yang dinyatakan dengan satuan Hertz (Hz), biasanya dalam orde Mega Hertz (MHz).

    Baca juga : Bentuk Komunikasi Daring Sinkron

    Mikrokontroler biasanya digunakan dalam produk dan alat yang dikendalikan secara otomatis, seperti sistem kontrol mesin, yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, mesin ada di kantor, peralatan rumah tangga, alat berat, dan mainan.

    Dengan mengurangi ukuran dari biasanya, biaya yang dikenakan, dan konsumsi tenaga dibandingkan dari desain yang telah menggunakan mikroprosesor memori, terdapat alat input dan output yang terpisah, kehadiran mikrokontroler membuat kontrol elektrik untuk berbagai proses menjadi lebih ekonomis. Dengan penggunaan mikrokontroler ini maka:

    1. Sistem elektronik akan menjadi lebih ringkas.
    2. Rancang bangun sistem elektronik dapat dilakukan lebih cepat karena sebagian besar sistem merupakan perangkat lunak yang mudah dimodifikasi.
    3. Gangguan yang terjadi lebih mudah ditelusuri karena sistemnya yang kompak.

    Pada mikrokontroler jenis-jenis tertentu misalnya pada AVR, poin dua dan tiga yang ada diatas sudah tersedia di dalam mikrokontroler tersebut dengan frekuensi yang telah diatur oleh produsen terkhusus pada 1MHz,2MHz,4MHz,dan 8MHz. Sehingga pengguna tidak memerlukan rangkaian tambahan.

    Namun bila pengguna ingin merancang sistem dengan spesifikasi tertentu contohnya ingin komunikasi dengan PC atau handphone, maka pengguna harus menggunakan rangkaian clock yang sesuai dengan karakteristik PC atau handphone tersebut, biasanya menggunakan kristal dengan 11,0592 MHz, untuk menghasilkan suatu komunikasi yang dapat sesuai dengan baud rate device yang akan dituju.

    Keluarga AVR

    Secara umum, mikrokontroler pada dasarnya terbagi menjadi tiga keluarga besar yang ada di pasaran saat ini, yaitu Keluarga MCS51, Keluarga AVR, dan Keluarga PIC. Setiap keluarga mempunyai ciri khas dan sifat masing-masing yang berbeda. Dalam pelatihan kali ini akan dibahas Keluarga AVR. Mikrokontroler Alv and Vegard’s Risc processor, atau biasanya disingkat dengan AVR, merupakan mikrokontroler RISC yang memiliki besar 8 bit.

    Baca juga : Tempat Wisata di Pekanbaru

    Penggunaan teknologi RISC ini biasanya dapat menyebabkan sebagian besar kode instruksi diatur dalam satu siklus clock. Saat ini AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering digunakan dalam bidang tertentu yaitu elektronika dan instrumentasi.

    AVR umumnya dapat dikelompokkan dalam empat kelas. Pada dasarnya perbedaan dari masing-masing bagian adalah terdapat pada memorinya, periferal, dan juga pada fungsinya. Keempat bagian yang berbeda tersebut merupakan keluarga ATTiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega, dan AT86RFxx.(Hidayat)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Manipulasi Dasar pada Mikrokontroler
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    20%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    80%

    Komentar