Lebih dari 24 Juta Penduduk Indonesia Hidup Prasejahtera

Daftar Isi

    Foto: Tepat tinggal sekaligus pengepulan barang bekas milik warga prasejahtera di Jakarta. Menurut BPS, penduduk miskin di Indonesia per September 2019 berada di angka lebih dari 24 juta jiwa.

    LancangKuning.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik atau BPS pada Januari lalu mengeluarkan data terbarunya tentang kemiskinan di Indonesia. Per September 2019, persentase warga prasejahtera di Indonesia turun menjadi 9,22 persen dibandingkan September tahun sebelumnya yang mencapai 9,66 persen. Walau mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, yang perlu diperhatikan ialah angka penduduknya yang masih miskin, yaitu 24,79 juta jiwa.

    Baca Juga: WHO Umumkan 11 Hoaks Pencegah Virus Corona

    Penduduk prasejahtera ini tersebar di seluruh penjuru negeri, mulai dari perkotaan hingga pedesaan. Namun, BPS mengelompokkan juga per wilayah tempat mereka tinggal. Hasilnya, sebagian besar penduduk miskin bermukim di pedesaan.

    Baca Juga: Status Darurat Wabah Virus Corona Sampai Habis Lebaran 2020

    Secara umum, sejak tahun 2015 angka kemiskinan di Indonesia terus menurun angkanya. Tak besar penurunannya, tetapi bisa menjadi semangat besar pemberantasan kemiskinan yang seakan telah menjadi bencana ini.

    Walau begitu, kewaspadaan harus terus ditingkatkan agar kemiskinan di Indonesia tak lagi meningkat jumlahnya. Kolaborasi untuk mengentaskan kemiskinan pun menjadi solusi yang melibatkan semua pihak.

    Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru

    Mengambil peran sebagai lembaga kemanusiaan, pada 2020 ini Aksi Cepat Tanggap (ACT) menjadikan kemiskinan sebagai salah satu fokus kerjanya. Ketua Dewan Pembina ACT Ahyudin dalam sebuah wawancara Maret 2020 mengatakan, di samping bencana alam yang dapat menelan ribuan korban jiwa dalam sekali kejadian, ada bencana yang lebih besar dan luas lagi daripada itu, yaitu kemiskinan. “Diperlukan saling dukung dan membantu seluruh elemen masyarakat untuk memberantas kemiskinan,” jelasnya.Berbagai program digulirkan, mulai pemenuhan pangan menggunakan armada kemanusiaan, hingga pengelolaan dana zakat serta wakaf yang diyakini dapat menjadi solusi pemberantasan kemiskinan. Wakil Ketua Badan Wakaf Indonesia yang juga dosen Institut Pertanian Bogor, Imam Teguh Saptono, di acara Waqf Business Forum dari Global Wakaf di Pekanbaru pertengahan Maret 2020 mengatakan, wakaf merupakan solusi pemberantasan kemiskinan. Buktinya sudah ditunjukan dengan adanya hotel bintang lima di Madinah hasil wakaf Usman bin Affan yang hingga kini hasilnya terus mengalir dan menjadi sumber untuk pemenuhan kebutuhan warga prasejahtera. “Sejarah sudah mencatat itu,” ungkapnya.

    Baca Juga: Tempat Wisata di Riau

    Kini, saling bahu membahu sangat diperlukan guna menyelesaikan bencana kemiskinan. Bukan saja urusan pemerintah, tapi juga semua elemen bangsa perlu menyatu guna memberantas kemiskinan.

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Lebih dari 24 Juta Penduduk Indonesia Hidup Prasejahtera
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar